Warga antusias saksikan barongsai di malam Imlek

id imlek, barongsai

Warga antusias saksikan barongsai di malam Imlek

Pertunjukan barongsai dalam rangka memeriahkan malam pergantian tahun baru Imlek di Palangka Raya, Kamis (15/2) malam. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ratusan warga di Kota Palangka Raya antusias menyaksikan pertunjukan barongsai yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan penyambutan tahun baru Imlek 2569 Kongzili di kota setempat.

Ratusan warga tersebut berkumpul di halaman Vihara Avalokitesvara di Jalan Tjilik Riwut Kota Palangka Raya pada Kamis malam.

"Setiap pergantian malam tahun baru imlek kami selalu datang untuk menyaksikan pertunjukan barongsai," kata Nadira (35) di sela pertunjukan barongsai.

Dia yang datang bersama kedua anaknya mengaku senang dengan pertunjukan barongsai yang jarang disaksikannya secara langsung.

Wilman (20) warga Palangka Raya, lainnya juga menyatakan hal serupa dengan Nadia yang menunggu-nunggu pertunjukan barongsai di malam Imlek.

"Saya datang bersama teman-teman. Meski kurang lama, namun pertunjukannya seru dan asik pertunjukannya. Kami juga sempat berfoto dengan barongsai singa," kata Wilman.

Berdasar pantauan, meski digelar malam hari, pertunjukan barongsai tersebut tetap memiliki daya tarik bagi warga. Tak hanya orang tua dan pemuda, anak-anak pun rela menunggu demi menyaksikan kesenian asal Tiongkok tersebut.

Penampilan barongsai selain sebagai pembuka acara menyambut tahun baru Imlek pertunjukan tersebut juga bertujuan memeriahkan malam pergantian tahun Imlek.

Dalam kesempatan itu, ada tiga singa dan satu naga yang ditampilkan. Saat pertunjukan mulai dilaksanakan para warga langsung mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera telpon genggam.

Sementara itu, pengurus Vihara Avalokitesvara di Jalan Tjilik Riwut, Franky Christanto mengatakan pergantian tahun Imlek harus menjadi momentum untuk merekatkan kerukunan antarumat beragama, termasuk antarsuku, ras, dan golongan.

Terlebih lagi, di Kota Cantik ini suku aslinya memiliki falsafah Huma Betang yang bermakna hidup rukun di tengah keberagaman sehingga nilai yang terkandung.

Dia pun berharap, seluruh warga Kota Palangka Raya baik yang merayakan Imlek atau tidak, agar saling menghormati dan menghargai sehingga kedamaian bermasyarakat yang selama ini ada terus terjaga.