"Untuk rangkaian kegiatan pembentukan Yonif Raider 631 Antang telah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Namun secara protokoler perubahan ini baru kita resmikan hari ini sesuai dengan peraturan kepala satuan," kata M Naudi disela acara peresmian pergantian nama di Batalyon 631/Atg di Palangka Raya, Sabtu.
Melalui perubahan tersebut Danrem berharap para prajurit yang telah dibekali kemampuan khusus Raider tersebut terus mengasah kemampuan sehingga semakin siap melaksanakan setiap tugas.
"Salah satu tugas mereka saat ini ialah turut mengamankan Pilkada di wilayah Kalimantan Tengah. Sebagian pasukan sudah diberangkatkan sebagian lainnya menyusul dan sisanya berada di Markas Batalyon sebagai pasukan cadangan," katanya.
Peresmian Batalyon 631 Antang sebagai Bayatlon Raider ini ditandai dengan pergantian atribut lama ke baru termasuk baret lama ke baret baru, termasuk penyerahan tunggul atau pataka Batalyon Raider Danrem kepada Danyon, Letkol Inf M Roni Sulaeman.
"Saat ini sudah sekitar 85 persen prajurit yang mengikuti pelatihan Raider. Sisanya akan kita ikutkan dalam tahap seleksi selanjutnya dan untuk tahun ini kita dapat kuota 40-50 prajurit untuk ikut pendidikan Raider," kata M Roni.
Pelatihan pasukan Raider di Yonif 631 Antang dilakukan selama tiga bulan di Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus (Pusdiklatpassus) Ciputat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dimulai 5 Juli 2017.