Wabup Kotim: buah lokal jangan tersisih sawit

id wabub kotim,HM Taufiq Mukri,buah lokal

Wabup Kotim: buah lokal jangan tersisih sawit

Bupati Kotim H Supian Hadi memakan durian waluh dan durian otak udang yang merupakan durian khas Kotim. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampi (Antaranews Kalteng) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, HM Taufiq Mukri meminta masyarakat dan instansi terkait dapat mempertahankan pohon buah-buahan lokal yang selama ini jadi unggulan, jangan tersisih dan harus ditebang karena perkebunan kelapa sawit.

"Berkembangnya perkebunan kelapa sawit yang cukup menjanjikan bagi usaha masyarakat di Kotim, diharapkan tidak akan meninggalkan potensi lokal yang telah ada sejak dulu yaitu rotan karet, kelapa dalam dan buah-buahan lokal," kata Taufiq di Sampit, Minggu.

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Kotim sangat pesat, dan bahkan Kotim termasuk kabupaten dengan izin perkebunan kelapa sawit paling luas di Kalteng.

Pemerintah daerah berupaya agar laju perkembangan perkebunan kelapa sawit tetap terkendali. Selain menetapkan kawasan Selatan sebagai zona pertanian pangan yang tidak boleh diberikan perizinan untuk perkebunan kelapa sawit, pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk mempertahankan buah-buahan khas lokal.

Dinas Pertanian diminta meningkatkan pembinaan serta bantuan kepada petani untuk mempertahankan buah-buahan lokal. Begitu pula Dinas Perdagangan dan Perindustrian diminta untuk membantu dalam hal pemasaran sehingga buah-buahan lokal dan hasil turunannya memberikan hasil menguntungkan bagi masyarakat.

"Kotim sudah memiliki brand perkebunan lokal seperti kanas gantang (nanas) di Kecamatan Baamang, limau Kobes (jeruk) di Kecamatan Kota besi dan potensi kopi Sampit di Kecamatan Pulau Hanaut, Kecamatan mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Seranau untuk dibudidayakan menjadi produk khas lokal Kotim," kata Taufiq.

Buah-buahan unggulan lainnya yang juga diminati adalah durian waluh dan durian otak udang di Kecamatan Cempaga dan sekitarnya. Durian tersebut kini bahkan sudah banyak dibawa pedagang ke daerah lain dan diklaim sebagai buah daerah itu.

Untuk mendukung pengembangan buah-buahan lokal unggulan, semua instansi terkait diperintahkan membantu petani. Produksi harus ditingkatkan, selanjutnya buah juga diolah berbagai varian produk turunan sehingga pemasarannya makin luas dan menguntungkan.

Pelalu usaha mikro, kecil dan menengah harus terus dibina dan dibantu untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Pelaku usaha kecil mempunyai peranan besar untuk menggeliatkan produk-produk khas lokal dan memasarkannya.