482 hektare lahan di Kalteng terbakar

id karhutla, bpbd kalteng,darliansyah

482 hektare lahan di Kalteng terbakar

Kebakaran lahan di Jalan Pelita Barat Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit terjadi pada Sabtu (17/2/2018) malam. (Foto Jurnalis Warga)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah mencatat kebakaran hutan dan lahan selama Januari hingga Februari 2018 telah terjadi sebanyak 46 kali di 10 Kabupaten/Kota yang mengakibatkan lahan seluas 482 hektare habis terbakar.

Kondisi tersebut telah ditindaklanjuti serius oleh Gubernur Kalteng dengan menetapkan status siaga darurat karhutla yang telah diberlakukan mulai 20 Februari sampai 21 Mei 2018, kata Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Darliansjah di Palangka Raya, Rabu.

"Kita juga sudah mendorong pemerintah kabupaten/kota, baik BPBD, TNI, Polri dan seluruh pemangku kepentingan, agar dapat bersinergi dalam menangani penanggulangan karhutla di Provinsi ini. Jangan semakin banyak lagi hutan dan lahan terbakar," tambahnya.

Sebanyak delapan Kabupaten/Kota se-Kalteng yang telah terjadi karhutla yakni, Barito Utara (Barut), Barito Selatan (Barsel), Gunung Mas (Gumas), Katingan, Kotawaringin Timur (Kotim), Kotawaringin Barat, Seruyan dan Kota Palangka Raya.

Darliansjah mengatakan pihaknya sudah sering melakukan patroli ke daerah-daerah rawan karhutla, dan mendirikan posko-posko di lapangan serta melakukan upaya pemadaman bersama-sama dengan tim satgas karhutla.

"Kita menghimbau kepada masyarakat, agar menjaga lingkungan sekitarnya, berhati-hatilah menyalakan api pada saat berada di lahan/kebun, mengingat sekarang sudah memasuki musim kemarau, karena sangat rawan terbakar," kata Darliansjah.

Di tempat terpisah, Polres Kabupaten Lamandau secara dini terus berusaha menyampaikan imbauan kepada masyarakat tentang larangan untuk membakar lahan. Terlebih lagi pada saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Baca: