Anita mengungkapkan sebelumnya tidak ada firasat apa-apa ketika suaminya pergi pamit untuk mencari buah durian dan membuat pondok di kebun tersebut hingga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Keseharian suaminya biasa-biasa saja dan tidak menunjukkan prilaku yang aneh.
Anita berharap kasus kematian suaminya dapat cepat terungkap. Apabila memang suaminya dibunuh, kepolisian setempat bisa mengungkap dan menangkap pelaku yang sudah menghilangkan kebahagian suami, istri dan anaknya itu.
Usai dilakukan visum, jenazah Marko langsung dikebumikan Minggu (25/2) di desa setempat. Warga RT04 Desa Jabiren Kecamatan Jabiren Raya ini sebelumnya ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Korban tewas dengan kondisi luka mengenaskan dengan dua luka menganga salah satunya dibagian perut hingga membuat usus korban terburai keluar.
Marko ditemukan Sabtu (24/2) sore oleh ayahnya Yunong (55) bersama pamannya Bayam (52) tepat dibawah pohon dengan posisi terlentang, setelah pihak keluarga merasa curiga korban masih belum pulang sejak Jumat (23/2) usai pamit mencari buah durian yang berlokasi di Desa Jabiren seberang ke arah hulu sekitar 4 kilometer dari rumah dengan menggunakan perahu.
Korban sebelumnya juga membawa papan yang rencananya digunakan membuat pondok di lokasi kebun milik keluarga. Tidak ada barang milik korban yang hilang, bahkan durian yang dikumpulkan oleh korban, masih utuh didalam perahu.