Pemkab Barut-Kodim tandatangani MoU bela negara

id Pemkab Barut, Kodim muara teweh,MoU bela negara

Pemkab Barut-Kodim tandatangani MoU bela negara

Pjs Bupati Barito Utara Sapto Nugroho dan Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Arh Abraham Kalelo serta Kepala Dinas Pertanian Setia Budi dan instansi terkait melakukan penandatanganan MoU bela negara, wawasan kebangsaan dan ketahanan pangan nasional,

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dan Kodim 1013 Muara Teweh melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang bela negara, wawasan kebangsaan dan ketahanan pangan nasional.

Penandatanganan MoU dilakukan Pjs Bupati Barito Utara, Sapto Nugroho dan Dandim 1013 Muara Teweh Letkol Arh Abraham Kalelo serta dinas instansi terkait di Muara Teweh, Selasa.

Dandim 1013 Muara Teweh, Letkol Arh Abraham Kalelo mengatakan penandatandatangan MoU ini adalah sebagai landasan kerja sama antara pihak untuk penguatan kesadaran bela negara dan mengaktualisasikan nilai-nilai bela negara kepada setiap warga negara.

Hal itu demi terwujudnya kesadaran bela negara yang dapat mendukung sistem pertahanan negara yang bersifat sementara.

"Kegiatan ini merupakan wahana untuk saling bertukar informasi dan menyamakan persefsi dalam upaya menumbuhkembangkan kesadaran bela negara serta menyiapkan kader bela negara dalam rangka membangun sistem pertahanan negara yang tangguh," katanya.

Menurut Dandim Abraham, membangun kesadaran bela negara, berarti membangun watak bangsa yang memiliki jati diri, kebanggaan dan kebangsaan Indonesia yang dilandasi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara serta setia pada Pancasila sebagai ideologi negara dan rela berkorban bagi bangsa dan negara.

"Bela negara merupakan sebuah hal yang sangat penting dan diperlukan untuk ditanamkan kepada semua elemen bangsa ini," kata dia.

Dia menjelaskan, pembinaan kesadaran bela negara merupakan salah satu upaya yang sangat penting untuk membangun daya tangkal, guna memperkokoh pertahanan NKRI dari ancaman dan gangguan terhadap kedaulatan negara dan keselamatan segenap bangsa.

Pada dasarnya pembinaan kesadaran bela negara ditujukan untuk membangun dan membentuk sikap mental serta karakter setiap warga negara indonesia agar memiliki rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara.

"Selain itu setia pada Pancasil sebagai ideolegi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela negara baik secara psikis maupun fisik," jelas dia.

Abraham menyatakan penyelenggaraan pembinaan kesadaran bela negara bagi seluruh warga dilaksanakan secara terus menerus serta berkesinambungan melalui pendekatan lingkungan pendidikan, pekerjaan dan pemukiman secara terencana dan terarah.

"Kita sebagai pewaris dan penerus bangsa harus bisa mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa tersebut. Untuk mencapai cita-cita itu tentu nharus ditempuh dengan suatu langkah nyata serta tanggung jawab bersama sesuai tupoksi dan kewenangan masing-masing. Karena kemerdekaan yang telah diwariskan ini bukan untuk diperebutkan, tetapi untuk terus dibangun serta diselaraskan dalam sebuah kebersamaan," ujarnya.