Puluhan ribu warga Kalteng terlibat penyalahgunaan narkoba

id Kalteng,Wagub Kalteng Habib Said Ismail,narkoba,Ismail

Puluhan ribu warga Kalteng terlibat penyalahgunaan narkoba

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Ismail. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

... laju angka prevalensi penyalahgunaan narkoba semakin meningkat, sementara 80 persen pecandu yang telah selesai menjalani rehabilitasi kambuh kembali menjadi pecandu
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Ismail mengatakan terdapat 38.981 orang penduduk Provinsi Kalimantan Tengah terlibat dalam penyalahgunaan narkoba selama tahun 2017.

"Negara kita sedang dalam kondisi darurat narkoba itu nyata. Seperti yang terjadi di Kalteng terdapat puluhan ribu penduduk terlibat penyalahgunaan narkoba," kata Habib Ismail di Palangka Raya, Rabu.

Menurut Wagub Kalteng, kondisi tersebut juga menjadi indikasi bahwa seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, dewasa termasuk keluarga telah terancam bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Dia mengatakan, laju angka prevalensi penyalahgunaan narkoba semakin meningkat, sementara 80 persen pecandu yang telah selesai menjalani rehabilitasi kambuh kembali menjadi pecandu.

Selama ini, dalam penanggulangan masalah narkoba yang dilakukan berbagai pihak terkesan kurang bersinergi dan masih berjalan sendiri-sendiri.

Pernyataan pria nomor dua di Kalimantan Tengah ini diungkapkan saat membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran dalam acara raker program pemberdayaan masyarakat anti narkoba yang diinisiasi BNNP Kalteng.

"Melalui momentum pertemuan ini saya mengajak kita bersama-sama melakukan satu gerakan serentak untuk menciptakan Kalimantan Tengah Bersih dari Narkoba (Bersinar)," katanya.

Kepala BNNP Kalteng Brigjend Pol Lilik Heri Setiadi mengatakan bahwa ancaman bahaya peredaran gelar dan penyalahgunaan narkoba semakin nyata dan serius.

"Narkoba adalah masalah serius yang harus diperhatikan, bahkan sangat toroganisir dari luar Indonesia penyebarannya termasuk di Kalimantan Tengah ini sehingga memerlukan kerjasama dan komitmen semua pihak dalam memberantasnya," kata Lilik.