DPRD Kotim telusuri perizinan PBS sawit

id DPRD Kotim, Handoyo J Wibowo,perizinan PBS sawit

DPRD Kotim telusuri perizinan PBS sawit

Ilustrasi - Pabrik Sawit, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan) ()

Sampit (Antaranews Kalteng) - DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dalam waktu dekat akan turun ke sejumlah perusahaan besar swasta (PBS) kelapa sawit untuk menelusuri dan mengecek kelengkapan perizinan.

Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Handoyo J Wibowo di Sampit, Kamis membenarkan rencana tersebut.

"Ada beberapa PBS nanti yang akan kita datangi, kami sudah menjadwalkan kapan kegiatan tersebut kami lakukan," tambahnya.

Handoyo belum mau menyebutkan perusahaan perkebunan kelapa sawit mana saja yang akan menjadi sasaran pengecekan.

Pengecekan yang dilakukan DPRD Kotawaringin Timur nantinya akan dilakukan secara acak.

"Kegiatan ini kita lakukan bertujuan untuk melihat sejauh mana kegiatan investasi di Kotawaringin Timur. Apakah tertib sesuai aturan atau justru sebaliknya banyak yang melanggar koridor undang-undang," terangnya.

Menurut Handoyo, apa yang mereka lakukan bukan untuk mencari kesalahan investor, namun lebih pada bagaimana kegiatan investasi di Kotawaringin Timur dalam pelaksanaannya tidak ada lagi yang melanggar aturan dan ketentuan perundang-undangan.

"Kita mendukung investasi di Kotawaringin Timur ini berjalan dengan baik, namun bukan berarti setiap aktivitas itu dilakukan seenaknya, tidak seperti itu, kita ingin investasi berjalan dengan baik dan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku," katanya.

Handoyo berharap investor di Kotawaringin Timur taat terhadap aturan, sehingga tidak ada lagi permasalahan yang selama ini terjadi misalnya kasus sengketa lahan, masih adanya perusahaan yang menggarap di luar HGU dan lain sebagainya.

Handoyo juga ingin investasi di Kotawaringin Timur memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan daerah.

"Sejak awal investasi perkebunan sawit di Kotawaringin Timur ini bisa memberikan manfaat secara positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan maupun daerah," demikian Handoyo.