Simulasi Sispamkot dipusatkan di stadion Hinang Golloa Nanga Bulik tersebut dilakukan seperti kondisi sebenarnya dan dimulai dari tahapan kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, adanya terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban akibat adanya pihak tidak puas terhadap hasil penghitungan suara.
"Kita bersama prajurit TNI dan Pemerintah Kabupaten dalam simulasi ini juga menunjukkan cara menangani konflik yang kemungkinan terjadi akibat ketidakpuasan tersebut," kata Kapolres Lamandau AKBP, Andhika Kelana Wiratama saat memimpin simulasi.
Dia memastikan bahwa langkah yang akan diambil dan dilakukan pihaknya menangani gangguan kamtibmas saat Pilkada 2018 dengan penghadangan menggunakan fisik, memberikan tembakan peringatan sampai tindakan tegas terhadap pengunjuk rasa yang berbuat anarkis.
Pria berpangkat dua melati ini mengatakan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi, baik tingkat nasional maupun regional akan memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan dalam bermasyarakat, khususnya di Kabupaten Lamandau.
"Dampak ditimbulkan bukan hanya positif, tapi juga negatif yang terwujud dalam bentuk potensi gangguan, ambang gangguan sampai gangguan nyata. Jadi, TNI-Polri sebagai aparat penegak hukum harus mampu melaksanakan tugas yang diemban secara profesional dan proporsional," tambahnya.
Kegiatan simulasi Sispamkota yang diselenggarakan Polres Lamandau sebagai bentuk keseriusan TNI-Polri dalam meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan personil menghadapi perkembangan situasi politik, termasuk serta berbagai kemungkinan ancaman yang timbul dalam pelaksanaan Pilkada.
Dia mengatakan simulasi ini juga adanya keterpaduan dan kebersamaan yang terwujud dalam Simulasi Sispamkota dapat bermanfaat dan diimplementasikan dalam setiap kegiatan yang akan dihadapi.
"Terpentig itu kondisi kamtibmas di Kabupaten Lamandau tetap kondusif, sehingga Pilkada dapat berjalan aman, lancar dan terkendali," demikian Andhika.
