Wabup Kotim berharap Universitas Sampit berdiri sebelum 2021

id Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri,Universitas Negeri Sampit

Wabup Kotim berharap Universitas Sampit berdiri sebelum 2021

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri memberikan kenang-kenangan saat seminar pendirian Universitas Negeri Sampit, Kamis (1/3/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, HM Taufiq Mukri berharap Universitas Negeri Sampit sudah berdiri sebelum masa kepemimpinannya bersama Bupati H Supian Hadi berakhir.

"Kalau bisa sebelum 2021 sudah berdiri. Kita memang sudah saatnya memiliki perguruan tinggi negeri sendiri," kata Taufiq usai seminar tentang pendirian Universitas Negeri Sampit di Sampit, Kalteng, Kamis.

Persiapan pembentukan Universitas Negeri Sampit terus dimatangkan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bekerjasama dengan KAHMI Kotawaringin Timur menggelar seminar pendirian perguruan tinggi Universitas Negeri Sampit.

Seminar yang menghadirkan narasumber dari sejumlah kementerian dan diikuti puluhan peserta itu bertujuan menyerap aspirasi masyarakat. Selain itu, kehadiran narasumber yang berkompeten diharapkan bisa memberikan informasi berharga untuk mendukung percepatan pendirian Universitas Negeri Sampit.

Pemerintah kabupaten mengapresiasi perguruan tinggi yang ada saat ini karena sudah berkontribusi besar terhadap dunia pendidikan Kotawaringin Timur. Namun, pendirian Universitas Negeri Sampit dirasa memang dibutuhkan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan di dunia pendidikan.

"Harapannya agar lulusan SMA tidak perlu lagi mengejar perguruan tinggi di daerah lain. Seperti yang terjadi selama ini, banyak yang kuliah ke Palangka Raya, Banjarmasin dan Pulau Jawa. Pemerintah daerah akan menyiapkan semua yang dibutuhkan, termasuk lahan untuk pembangunannya nanti," kata Taufiq.

Ketua Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kotawaringin Timur, Zam`an mengatakan, perguruan tinggi negeri sudah layak berdiri di Kotawaringin Timur karena memang dibutuhkan.

"Ide membentuk Universitas Negeri Sampit sudah ada belasan tahun lalu tapi timbul tenggelam. Saat ini KAHMI mencoba menggiring agar cita-cita besar ini bisa terwujud," kata Zam`an.

Zam`an menyebutkan, selama 2017 lalu terdapat sekitar 12.000 pelajar tingkat atas yang tersebar di 22 SMA, 1 SMALB, 24 SMK dan 6 MA. Dari jumlah tersebut, terdapat 4.605 orang siswa kelas tiga yang membutuhkan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Seandainya ada 1.000 orang saja yang kuliah setiap tahun maka akan memberi dampak besar kepada daerah. Universitas Negeri Sampit diharapkan menjadi solusi kemudahan bagi siswa untuk kuliah ke perguruan tinggi.