RSUD Kuala Pembuang usulkan pembangunan bangsal jiwa

id RSUD Kuala Pembuang, dr Reson Rusdianto,bangsal jiwa

RSUD Kuala Pembuang usulkan pembangunan bangsal jiwa

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Seruyan di Kuala Pembuang. (rsuseruyan.blogspot.com)

Kuala Pembuang (Antara) - Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah akan mengusulkan pembangunan bangsal jiwa untuk mengantisipasi peningkatan pasien sakit jiwa di rumah sakit tersebut.

"Kita mengusulkan pembangunan bangsal jiwa kepada pemerintah pada 2019 mendatang," kata Direktur RSUD Kuala Pembuang, dr Reson Rusdianto di Kuala Pembuang, Rabu.

Ia mengatakan, pasien gangguan jiwa di RSUD Kuala Pembuang jumlahnya cukup banyak. Namun, karena tidak memiliki bangsal khusus terpaksa pasien gangguan jiwa dirawat menggunakan bangsal yang ada RSUD Kuala Pembuang.

"Karena belum ada bangsal jiwa terpaksa kita menggunakan bangsal yang ada saja," katanya.

Ia menjelaskan, idealnya perawatan pasien sakit jiwa harus dibedakan dengan pasien umum lainnya. Apabila dirawat dalam satu bangsal maka dikhawatirkan pasien sakit jiwa akan mengganggu pasien lain karena perilakunya yang tidak terduga.

"Kita sudah pernah menerima keluhan dari pasien umum mengenai perilaku pasien sakit jiwa yang dititipkan ke bangsal umum," katanya.

Ia menambahkan, selain perawatannya yang khusus, bangsal khusus merawat pasien jiwa juga didesain berbeda dengan lokasi agak jauh dari ruang lain serta dilengkapi ruang isolasi dan taman di sekitar bangsal untuk represhing dan terapi kelompok.

"Kemudian di bangsal itu juga harus ada perawat dan petugas khusus pengamanan yang bisa menangani pasien jiwa," katanya.

Menurutnya, agar dapat menangani pasien jiwa secara intensif, RSUD Kuala Pembuang paling tidak memerlukan satu bangsal yang dapat menampung 10 pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan dilengkapi satu ruang isolasi serta taman kecil.

"Selama ini pasien jiwa kita cukup banyak, yakni mencapai 70 orang. Namun karena terbatasnya fasilitas, tidak semua pasien dapat dirawat, dan untuk kasus gangguan jiwa berat juga terpaksa kita rujuk ke rumah sakit lain," katanya.