PDAM Tirta Mentaya Sampit ditarget harus sudah untung 2020

id PDAM Tirta Mentaya Sampit,sampit,raup untung

PDAM Tirta Mentaya Sampit ditarget harus sudah untung 2020

Bupati Kotim H Supian Hadi bersama pejabat lainnya melakukan peletakan batu pertama pembangunan instalasi pengolahan air bersih, Rabu (14/3/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diberi target harus sudah meraup keuntungan paling lambat tahun 2020.

Target PDAM sudah harus untung tiga tahun ke depan itu disampaikan Bupati Kotim, H.Supian Hadi saat meresmikan instalasi pengolahan air bersih (IPA) kafasitas 100 liter/detik di Sampit, Rabu.

Bupati didampingi Wabup Taufiq Mukri juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan IPA berkapasitas 200 liter/detik yang dirangkai Raker Pengurus Daerah Perusahaan Air Minum se-Indonesia (Perpamsi) Provinsi Kalteng.

"Jumlah pelanggan dan jumlah pembiayaan saat ini sebesar itu, kan aneh kalau tidak bisa untung. Kita utamakan pelayanan, tapi profit juga perlu," ucapnya.

Bupati Supian Hadi minta manajemen PDAM Tirta Mentaya Sampit untuk tegas dan mengganti staf yang masih suka macam-macam.

Supian mengatakan, pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Mentaya harus terus ditingkatkan. Selain masih banyaknya daftar tunggu calon pelanggan PDAM, saat ini kualitas layanan air bersih juga masih sering dikeluhkan.

Pemerintah daerah memberi perhatian serius untuk pengembangan PDAM Tirta Mentaya. Tujuannya agar kebutuhan air bersih masyarakat bisa dilayani dengan baik dan di sisi lain perusahaan daerah itu juga mampu menghasilkan keuntungan bagi daerah.

Supian menyebutkan, selama 2014 dan 2015 lalu telah digelontorkan dana sekitar Rp45 miliar untuk mendukung operasional PDAM Tirta Mentaya. Tahun 2017 hingga 2020 secara bertahap juga akan dilakukan penyertaan modal dengan total sekitar Rp32 miliar.

Direktur PDAM Tirta Mentaya diminta jangan hanya berharap suntikan dana dari pemerintah daerah. Manajemen harus melakukan terobosan, misalnya mencari pijaman dari bank melalui perhitungan yang matang. Dewan Pengawas PDAM Tirta Mentaya juga diminta memberi masukan untuk mendapatkan solusi.

"Kalau terus-terusan minta penyertaan modal dari pemerintah daerah, manajemen pasti tidak ada tantangan. Tapi kalau dana pengembangan merupakan hasil pinjaman dari bank, maka akan berpikir bagaimana cara supaya bisa melunasi utang di bank," ukar Supian.

Direktur PDAM Tirta Mentaya Sampit, Firdaus Herman Ranggan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan terobosan untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Dia optimistis bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

"Keuntungan harus dilihat dari tarif. Kalau kita menjual lebih tinggi dari harga produksi maka pasti untung. Saat ini sudah mendekati harga produksi. Kalau terlewati, maka kita bisa untung," ucap Firdaus.

Saat ini pihaknya terus mengembangkan kapasitas untuk memperluas layanan kepada masyarakat. Kerjasama juga dilakukan dengan banyak pihak untuk meningkatkan kualitas, serta meraih keuntungan.

Saat ini jumlah pelanggan PDAM Tirta Mentaya mencapai 29.000 pelanggan. Masih ada sekitar 11.000 hingga 12.000 calon pelanggan dalam daftar tunggu. Jika semua intalasi baru yang dibangun sudah bisa difungsikan, maka kapasitas total tahun 2018 ini menjadi 710 liter/detik, sehingga diharapkan bisa mengakomodir semua kebutuhan.