DPRD sebut kontraktor menyetor ke SOPD demi mendapatkan proyek, benarkah?

id DPRD Kalteng,Kontraktor setor ke SOPD,SOPD terima setoran dari kontraktor,Jubair Arifin,Anggota Komisi A DPRD Kalteng

DPRD sebut kontraktor menyetor ke SOPD demi mendapatkan proyek, benarkah?

Anggota Komisi A DPRD Kalteng, Jubair Arifin. (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

Kontraktor yang menawar rendah dalam lelang proyek pasti tidak menghitung setoran SOPD. Tapi kondisinya, penawar rendah selalu dikalahkan. Kalau perlu dicari-cari kesalahannya
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Legislator Kalimantan Tengah, Jubair Arifin mengaku sering mendengar kontraktor menyetor sejumlah dana kepada satuan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi demi mendapatkan atau memenangkan lelang proyek.

Adanya Pernyataan Gubernur Sugianto Sabran yang menginginkan kontraktor berbenah dan mendapatkan keuntungan tidak terlalu banyak hanya dapat terlaksana jika proses lelang berlangsung dengan benar, kata Jubair di Palangka Raya, Kamis.

"Kalau pemenang lelang sudah ditentukan SOPD terkait, kontraktor menawar rendah sekalipun, tetap dikalahkan. Jadi, keinginan meminimalisir keuntungan sulit direalisasikan. Pemenang Proyeknya saja sudah ditentukan," ucapnya.

Anggota Komisi A DPRD Kalteng ini pun mendukung sekaligus berharap adanya intruksi Gubernur agar Panitia Lelang jangan memihak dan menerima titipan dari pihak manapun, baik itu SOPD ataupun anggota DPRD, dapat dijalankan dengan sungguh-sungguh.

Dia mengatakan apabila proses lelang sudah dikondisikan pemenangnya, maka keuntungan akan lebih besar. Sebab, kontraktor dalam melakukan penawaran saat lelang proyek akan memperhitungkan dana yang nantinya disetor kepada SOPD.

"Kontraktor yang menawar rendah dalam lelang proyek pasti tidak menghitung setoran SOPD. Tapi kondisinya, penawar rendah selalu dikalahkan. Kalau perlu dicari-cari kesalahannya," beber Jubair.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalteng ini menegaskan pernyataan tersebut bukan untuk menjelek-jelekkan pemerintah, melainkan upaya mendukung adanya keinginan Gubernur agar uang pemerintah tidak diselewengkan pihak manapun.

Dia mengatakan sering merasa heran setiap melihat website ULP dalam melakukan lelang. Banyak yang menawar rendah, tapi ketika ditetapkan justru dikalahkan dan penawar tertinggi nomor dua ataupun satu menjadi pemenangnya.

"Saya tahu itu karena hampir setiap hari memantau website ULP. Kalau tidak percaya, silahkan dilihat. Jadi, kalau mau merealisasikan keinginan Gubernur agar kontraktor tidak terlalu mencapatkan keuntungan, perbaiki proses lelang. Itu awalnya," demikian Jubair.