BRG diminta terbuka terkait program sumur bor

id sumur bor, januminro, BRG, hutan gambut

BRG diminta terbuka terkait program sumur bor

Salah satu sumur bor yang dibuat sebagai antisipasi Karhutla di daerah lahan gambut Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya untuk melewati musim kemarau tahun ini. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pegiat lingkungan yang juga pemilik hutan gambut Jumpun Pambelum, Januminro meminta Badan Restorasi Gambut (BRG) dapat semakin terbuka terkait jumlah dan lokasi sumur bor yang telah dibuat.

"Hasil pembangunan pembuatan sumur bor tersebut harus disampaikan secara transparan terutama yang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Saya sudah minta secara pribadi data-datanya, namun belum dikasih," kata Januminro di Palangka Raya, Sabtu.

Dia mengatakan, keterbukaan data jumlah dan lokasi sumur bor tersebut sangat penting guna mencegah adanya tumpang tindih pelaksanaan program yang sama.

Apalagi selain BRG, pemerintah provinsi dan pengelola Jumpun Pambelum juga melaksanakan program pembuatan sumur bor.

Menurut dia, jika tidak ada penyandingan data antar ketiga pihak tersebut maka jumlah dan posisi sumur bor yang telah dibangun bisa tumpang tindih. Bahkan lokasi sumur bor juga hanya bisa diakses oleh pihak yang membangun karena pihak lain tidak memiliki data.

Di sisi lain, Januminro yang juga peraih penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden pada 2013 juga meminta BRG dapat mengevaluasi menyeluruh pelaksanaan program kerja.

Salah satunya, menurut Janu, evaluasi tersebut terkait pelaksanaan proyek fisik yang dilakukan menjelang akhir tahun yang terkesan kejar tayang.

Ia berharap program BRG tidak tertatih-tatih jalannya, namun dapat menjadi pamungkas untuk percepatan restorasi gambut, terutama di kawasan bekas pelaksanaan proyek lahan gambut (PLG) sejuta hektare di Kalimantan.