Pemkot beri santunan seorang pemulung yang tewas dihantam bucket excavator

id Palangka Raya,pemulung tewas,TPA km 14,dihantam bucket excavator,Rawang

Pemkot beri santunan seorang pemulung yang tewas dihantam bucket excavator

Plt Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Palangka Raya Rawang. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

...agar peristiwa serupa tidak kembali terulang, pihaknya akan memperketat masyarakat yang hendak memulung ke kawasan TPA sampah tersebut
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memberikan santunan kepada seorang pemulung yang tewas akibat terkena bucket excavator di tempat pembuangan akhir sampah di Jalan Tjilik Riwut Km 14. 

"Ya kami akan beri santunan kepada ibu Marjani (60) seorang pemulung yang tewas terkena hantaman bucket excavator di lokasi TPA sampah kemarin. Selain santunan biaya pemakaman serta rumah sakit ditanggung oleh pihak kami," kata Plt Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kota Palangka Raya Rawang, Selasa.

Rawang menjelaskan, agar peristiwa serupa tidak kembali terulang, pihaknya akan memperketat masyarakat yang hendak memulung ke kawasan TPA sampah tersebut. 

Hal ini guna mengurangi resiko petugas operator yang sedang menjalankan tugasnya menganggkut sampah yang dibuang warga Kota Palangka Raya. Walaupun tingkat keamanan yang dilakukan sangat kurang. 

"Kami sudah sangat sering mengimbau masyarakat yang memulung di kawasan TPA sampah itu. Hanya saja mereka seakan tidak pernah peduli dengan imbauan tersebut, karena mata pencaharian mereka sehari-hari adalah memulung ditempat itu," ucap Rawang. 

Baca: Tubuh seorang pemulung terputus usai dihantam bucket excavator [VIDEO]

Dia menambahkan, masyarakat setempat ketika melihat truk pengangkut sampah yang datang dari dalam kota masuk ke TPA sampah tersebut, mereka para pemulung berbondong-bondong mendatangi truk tersebut untuk mencari sampah-sampah yang bisa dijual kembali.

Rawang mengatakan, dengan adanya insiden meninggalnya seorang pemulung akibat terhantam bucket excavator akan menjadi perhatian serius pihaknya.

"Dengan adanya kejadian itu tentunya kinerja di TPA akan terganggu. Sebab jumlah operator di TPA sampah yang semula tiga orang menjadi dua orang saja, karena akan memberikan keterangan ke pihak kepolisian dalam kejadian tersebut," katanya.

Di informasikan Yusnadi (40) operator yang terlibat pada kejadian tersebut sudah diamankan pihak kepolisian setempat. Bahkan Yusnadi juga menjadi andalan instansi terkait untuk mengelola sampah yang ada di TPA selama ini.