Antisipasi kebakaran lahan, anggota Polres Kotim dibekali alat pemadam

id Kapolres Kotim, AKBP Muchtar Supiandi Siregar,alat pemadam

Antisipasi kebakaran lahan, anggota Polres Kotim dibekali alat pemadam

Polres Kotim membekali anggotanya dengan sepeda motor pemadam kebakaran dan alat pemukul api, Selasa (20/3/2018). (Foto Polres Kotim)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membekali anggotanya kemampuan dan peralatan pemadam kebakaran sebagai antisipasi jika menemukan kebakaran lahan di wilayahnya masing-masing.

"Kotawaringin Timur adalah salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, makanya kami beserta jajaran selalu siaga untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, bersama pihak terkait lainnya dan masyarakat," kata Kapolres Kotim, AKBP Muchtar Supiandi Siregar di Sampit, Selasa.

Muchtar memimpin apel siaga kebakaran hutan dan lahan tahun 2018 di wilayah hukum Polres Kotawaringin Timur.

Apel ini sebagai antisipasi sekaligus memastikan kesiapan personel dan peralatan pemadam kebakaran.

Dalam kegiatan ini, ditampilkan hasil inovasi kepolisian dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Dua alat pemadam kebakaran kovensional yang ditampilkan yaitu sepeda motor pemadam kebakaran dan alat pemukul api.

Sepeda motor yang biasa digunakan Bhabinkamtibmas untuk berpatroli, dimodifikasi untuk kepentingan pemadaman kebakaran lahan. Sepeda motor itu dimodifikasi sehingga bisa mengangkut mesin pompa air, selang dan jeriken bahan bakar.
 
Polres Kotim membekali anggotanya dengan sepeda motor pemadam kebakaran dan alat pemukul api, Selasa (20/3/2018). (Foto Polres Kotim)


Sepeda motor pemadam kebakaran itu diharapkan lebih efektif menjangkau lokasi kebakaran lahan yang tidak bisa dijangkau kendaran roda empat.

Sedangkan pemukul api digunakan untuk mempercepat pemadaman api secara manual dengan cara dipukulkan ke api.

Kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu perhatian serius Polres Kotawaringin Timur karena dampaknya sangat buruk bagi masyarakat.

Dengan kondisi tersebut, Muchtar memerintahkan seluruh jajarannya untuk siaga kebakaran hutan dan lahan, meski saat ini intensitas hujan masih cukup tinggi.

Dia mengungkapkan banyaknya lahan gambut membuat Kotawaringin Timur sangat rawan kebakaran lahan.

Saat kemarau, kata Muchtar, lahan gambut cepat kering sehingga sangat mudah terbakar dan sangat sulit dipadamkan karena api terus membakar hingga ke dalam tanah meski di permukaan telah terlihat padam.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk kita bersama-sama mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Jangan ada yang membakar lahan karena akan ada sanksi tegas yang jadi konsekuensi bagi pelaku," ujar Muchtar.

Usai apel siaga, Polres membagikan alat pemadam konvensional tersebut kepada seluruh Polsek sebagai antisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Muchtar berharap kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap tidak sampai terjadi lagi, khususnya di Kotawaringin Timur.