Harga cabai rawit di Seruyan naik tajam

id cabai rawit,harga cabai,pasar seruyan

Harga cabai rawit di Seruyan naik tajam

Ilustrasi cabai rawit (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah naik tajam dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp90 ribu per kilogram.

"Naiknya harga cabai rawit merah sudah terjadi sepekan terakhir," kata salah satu pedagang Pasar Sayur dan Ikan (SAIK) Kuala Pembuang, Yuni (48) di Kuala Pembuang, Rabu.

Ia mengatakan, naiknya harga cabai rawit karena minimnya pasokan dari petani lokal sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, sementara cabai dan sejumlah komoditas lain yang berasal dari Pulau Jawa tidak bisa dipasok karena kapal pengangkut barang terkendala gelombang.

Sebagai alternatif akhirnya pedagang meminta pasokan cabai dari kabupaten lain, salah satunya dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dengan harga yang lebih tinggi.

"Kita terpaksa menjual cabai dengan harga tinggi, karena cabai yang dipasok dari Sampit harganya sudah tinggi, yakni Rp80 ribu per kilogram," katanya.

Ia mengaku kenaikan harga cabai rawit ini berdampak langsung terhadap permintaan dan pendapatan para pedagang yang mengalami penurunan.

"Karena harganya yang mahal, maka yang membeli pun tidak banyak, dan cabai kita jual eceran dengan harga Rp10 ribu per ons," katanya.

Sementara, pedagang lainnya, Erni (43) menambahkan, harga berbagai komoditas di pasar tradisional Kuala Pembuang sangat fluktuatif, karena secara umum pasokan berbagai komoditas masih bergantung dari Pulau Jawa.

"Ini sudah biasa teejadi. Ketika pasokan dari Pulau Jawa minim dan harganya juga sudah tinggi, maka terpaksa harga jual di pasar pun jadi tinggi. Bahkan tahun 2017 lalu, harga cabai naik hingga Rp150 ribu per kilogram," katanya.

Pedagang hanya berharap pasokan cabai normal sehingga kenaikan harga ini tidak berlangsung lama dan segera kembali membaik, karena apabila kenaikan harga berlangsung lama maka akan menyebabkan penurunan daya beli konsumen.

"Kalau penurunan harga nanti terjadi secara dratis terjadi maka pedagang akan rugi," katanya.