Pelaku usaha Ujung Pandaran keluhkan infrastruktur terbatas

id wisatawan, ujung pandaran, infrastruktur jalan

Pelaku usaha Ujung Pandaran keluhkan infrastruktur terbatas

Sejumlah wisatawan bersantai menikmati suasana pagi di Pantai Ujung Pandaran. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pelaku usaha di sektor pariwisata di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluhkan masih terbatasnya infrastruktur sehingga menghambat pengembangan pariwisata.

"Bagaimana wisatawan akan merasa nyaman kalau jalan menuju lokasi wisata rusak. Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah daerah," kata Teguh, salah seorang pengelola penginapan di Pantai Ujung Pandaran, Rabu.

Menurutnya, pelaku usaha menyambut positif tekad Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menjadikan daerah mereka sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Apalagi, potensi pariwisata di kabupaten ini memang sangat bagus untuk dikembangkan.

Pelaku usaha menyambut keinginan itu dengan beramai-ramai berinvestasi, di antaranya membangun penginapan di objek wisata Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit. Investasi yang dikeluarkan cukup besar, bahkan ada yang melengkapinya dengan menyediakan wahana permainan air.

Teguh mengatakan, pelaku usaha berinisiatif melakukan berbagai upaya menarik wisatawan berwisata dan menginap di Pantai Ujung Pandaran. Pihaknya juga meminta bantuan salah satu perusahaan operator selular untuk menyediakan akses agar wisatawan tidak terkendala lagi dalam mengakses komunikasi dan informasi.

Dalam perjalanannya selama satu setengah tahun ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pelanggan yang menginap tidak hanya dari daerah sendiri, tetapi juga dari daerah lain seperti Kabupaten Seruyan dan Kota Palangka Raya.

Teguh optimistis Pantai Ujung Pandaran bisa terus dikembangkan. Syaratnya, infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung lainnya diperhatikan demi kenyamanan wisatawan.

"Pantai Ujung Pandaran termasuk kategori pantai bagus. Makanya potensinya besar untuk dikembangkan. Kami juga berharap ada bank yang menyediakan fasilitas karena tidak jarang pelanggan kami kehabisan uang, sementara untuk mengakses bank atau ATM, cukup jauh," kata Teguh.

Menanggapi itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Rustam Fuadi berjanji menyampaikan aspirasi pengusaha sektor pariwisata kepada instansi yang membidangi masalah tersebut.

"Ruas jalan Sampit - Ujung Pandaran merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Tapi kami aktif mengusulkan itu. Sebelumnya, perbaikan di sekitar Pelabuhan Bagendang di ruas jalan itu, dilakukan oleh konsorsium sejumlah perusahaan besar swasta," kata Rustam.

Sementara itu terkait penataan objek wisata pantai yang berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat kota Sampit itu, tahun ini akan dimulai. Pemerintah akan membangun dermaga wisata, pertokoan dan pusat kuliner, serta fasilitas lainnya di pantai itu, menggunakan dana dengan sistem tahun jamak.

Rumah-rumah nelayan di pantai itu secara bertahap mulai direlokasi ke kawasan lain. Selanjutnya, kawasan pantai ditata dan dikelola agar menjadi objek wisata yang makin menarik dikunjungi wisatawan.