Usut tuntas kasus penipuan berkedok honorer Sekwan di Bartim

id DPRD Bartim,usut tuntas penipuan penerimaan honorer sekwan Bartim, Wakil Ketua II DPRD Bartim,Raran

Usut tuntas kasus penipuan berkedok honorer Sekwan di Bartim

Wakil Ketua II DPRD Bartim dari Partai Demokrat, Raran (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Ingin menambah tenaga honorer, dari mana membayar gajihnya? dan ini tidak mungkin
Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Timur, Kalimantan Tengah, Raran meminta kasus penipuan berkedok memperkerjakan jadi tenaga kontrak atau honorer dilingkup Sekretariat Dewan setempat untuk segera diusut secara tuntas.

"Saya sangat menyayangkan kasus penipuan itu terjadi. Ini lembaga DPRD kok dibawa-bawa?. Untuk sepenuhnya saya serahkan ke pihak penyidik kepolisian dan saya minta kasusnya diusut hingga tuntas," kata Wakil Ketua II DPRD Bartim, Raran di Tamiang Layang, Kamis.

Menurutnya, jika kepolisian bisa mengusut secara tuntas, maka akan diketahui siapa dalang dibalik kasus penipuan tersebut. Apakah ada orang lain atau oknum dari DPRD Bartim itu sendiri atau bagaimana?.

Politisi Demokrat itu menambahkan, kondisi honorer atau tenaga kontrak di sekretariat DPRD Bartim telah kelebihan kouta. Hal ini menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Untuk itu, tidak mungkin ada penambahan honorer lagi.

Baca:11 korban dijanjikan jadi honorer Sekwan Bartim, guru honorer dilaporkan ke polisi

Secara pribadi, Raran juga menyatakan ingin menjadikan warganya sebagai honorer. Namun, karena adanya temuan dan melihat kondisi keuangan daerah pada APBD, maka tidak mungkin bisa memasukkan orang sebagai tenaga honorer.

"Ingin menambah tenaga honorer, dari mana membayar gajihnya? dan ini tidak mungkin," katanya.

Ia kembali menegaskan, agar aparat penegak hukum menegakkan aturan hukum yang berlaku kepada oknum yang melakukan penipuan berkedok memperkerjakan jadi honorer di Sekretariat DPRD Bartim.

"Usut secara tuntas. Ini sudah mencoreng nama baik lembaga DPRD Bartim," tegas Raran. 

Kasus penipuan berkedok honorer terungkap ketika 11 orang korbannya melaporkan oknum guru honorer berinisial DK ke Polsek Dusun Timur.