Waspada! Pencurian data ATM melalui "skimming"

id bi kalteng, wuryanto,skimming

Waspada! Pencurian data ATM melalui "skimming"

Ilustrasi mewaspadai mesin ATM perbankan yang dipasangi skimmer dan kamera spionasi oleh penjahat. (foneforest.com)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Wuryanto mengimbau masyarakat terutama pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kartu kredit mewaspadai pencurian data melalui "skimming" yang sedang marak akhir-akhir ini.

"Akhir-akhir ini `skimming` ini sudah terjadi di beberapa tempat. Beberapa kartu ATM di `skim` oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk itu kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan," kata Wuryanto di Palangka Raya, Jumat.

Pernyataan itu diungkapkan pria berkacamata ini saat dikonfirmasi terkait antisipasi "skimming" oleh BI perwakilan Kalteng.

"Sampai saat ini kejadian tersebut tidak terjadi di Kalteng. Kami belum menerima laporan kejadian `skimming` dan mudah-mudahan tidak terjadi di Kalimantan Tengah ini," katanya.

Dia mengatakan, kebanyakan "skimming" ini terjadi pada kartu ATM maupun kartu kredit yang menggunakan "magnetic stripe".

"Untuk itu ke depan BI mengarahkan seluruh kartu ATM dan kartu kredit tidak lagi menggunakan `magnetic stripe` tetapi bermigrasi ke chip agar lebih aman," katanya.

Pihaknya pun meminta perbankkan di wilayah Kalimantan Tengah turut mengantisipasi "skimming" melalui sosialisasi, penyebaran selebaran maupun pemasangan baliho sehingga masyarakat dapat berperan mengantisipasi praktik kejahatan tersebut.

Wuryanto mengatakan, untuk mencegah terjadinya skimming, nasabah dapat melakukan beberapa cara di antaranya pilih lokasi ATM yang aman, pastikan terdapat CCTV di ruang ATM.

Selain itu juga sebelum bertransaksi, pastikan bahwa card reader yang asli memiliki desain cekung dan juga perhatikan card reader dalam kondisi baik tidak terdapat gores, longgar atau bengkok.

Selanjutnya juga memastikan PIN tidak dalam keadaan rusak atau bengkok, serta jangan lupa menutup tangan pada saat memasukan PIN, agar PIN yang dimasukkan tidak bisa diketahui orang Iain.

Begitu juga setelah bertransaksi, bukti transaksi harus disimpan atau dimusnahkan dan jangan sampai dibuang di tempat sembarangan.Budi Suyanto.