Hasil uji air Sungai Barito ini jawaban ribuan ikan mati

id sungai barito, kualitas air barito,DLH barut

Hasil uji air Sungai Barito ini jawaban ribuan ikan mati

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup serta dan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Utara saat mengambil sampel air Sungai Barito, untuk dilakukan pengujian apakah tercemar atau tidak, beberapa waktu lalu di tiga lokasi. (Istimewa)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara melakukan uji sampel air Sungai Barito di tiga titik lokasi pengambilan sampel air di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dan menyimpulkan kualitas air Sungai Barito masih memenuhi persyaratan baku mutu.

"Berdasarkan hasil pengujian sampel air sungai Barito di tiga lokasi untuk aspek pH (potensial hidrogen), DHL (daya hantar listrik), COD (kadar oksigen kimiawi), DO (kadar oksigen) dan TDS (padatan terlaut) masih memenuhi baku mutu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara, Suriawan Prihandi di Muara Teweh, Minggu.

Sedangkan untuk nilai TSS (Total Suspended Solution) melebihi baku mutu yang dipersyaratkan, tambahnya.

"Pengambilan sampel air sungai ini terkait ribuan bibit ikan milik warga yang mati pada pekan lalu," ujar Suriawan. 

Menurut Suriawan, faktor-faktor penyebab tingginya nilai TSS itu terjadi karena kecepatan arus air, erosi atau sedimentasi, air limbah, limbah organik dan nonorganik.

Dengan tingginya nilai TSS tersebut juga berpengaruh terhadap penetrasi cahaya atau berkurangnya cahaya yang menembus perairan, sehingga proses fotosintesis menjadi terhambat sehingga bisa menyebabkan berkurangnya kadar oksigen (DO) terlarut, dimana nilai DO rendah dapat menyebabkan kematian ikan.

"Peningkatan suhu perairan, kenaikan suhu air juga bisa menyebabkan penurunan DO, sehingga juga bisa mengganggu kehidupan biota air termasuk didalamnya kelompok ikan," katanya.

Baca: - Bibit ikan keramba warga di Sungai Barito mati mendadak, kenapa ya?

Suriawan mengatakan nilai TSS yang tinggi juga bisa mengurangi kemampuan ikan dalam melihat dan menangkap makanan.

"Disamping itu juga bisa mengganggu penyumbatan pada bagian insang sehingga berdampak terhadap tingkat pertumbuhan dan menurunkan resistensi terhadap penyakit," kata dia.

Pengambilan sampel air Sungai Barito pada pekan lalu titik pertama di Jalan Akasia Muara Teweh pada keramba Heri dengan jarak sekitar 500 meter di hilir dari jembatan penyeberangan Islamic Center.

Titik ke dua Jalan Keladan pada lokasi keramba Asliadi dengan jarak sekitar 700 meter dari hilir jalan jembatan penyeberangan Islamic Center.

Dan titik ketiga jalan Pangeran Antasari pada lokasi keramba Ladi dengan jarak 120 meter dari hilir jembatan penyeberangan Islamic Center.