Gubernur Sugianto minta PBS bantu bedah rumah warga miskin

id Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran, bedah rumah warga miskin

Gubernur Sugianto minta PBS bantu bedah rumah warga miskin

Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran disambut upaca adat potong pantan saat berkunjung ke Desa Pondok Damar dan PT Mustika Sembuluh, Minggu (25/3/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran meminta perusahaan besar yang beroperasi di daerah itu memprogramkan bedah rumah untuk membantu keluarga miskin agar bisa tinggal di rumah yang layak.

"Inventarisasi warga miskin di desa sekitar perusahaan, kemudian bantu bedah rumah mereka. Jangan sampai ada ketimpangan antara masyarakat desa dengan perusahaan," kata Sugianto di Sampit, Minggu.

Harapan itu disampaikan Sugianto usai berkunjung ke Desa Pondok Damar dan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Mustika Sembuluh. Sugianto melihat, masih banyak warga di sekitar perusahaan yang perlu dibantu.

Penegasan itu bukan hanya ditujukan kepada PT Mustika Sembuluh yang merupakan anak perusahaan Wilmar Group, tetapi juga kepada seluruh perusahaan besar di semua sektor yang ada di Kalimantan Tengah. Bedah rumah akan mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Banyak warga yang benar-benar miskin dan tidak mampu memperbaiki rumah mereka. Perusahaan bisa membantu melalui program corporate social responsibility (CSR) atau program tanggung jawab sosial perusahaan.

Kalimantan Tengah memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Jika sejak dulu dikelola dengan baik dan benar, seharusnya tidak sampai ada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan hanya menjadi penonton di tanah kelahirannya sendiri.

Pemerintah daerah dan masyarakat Kalimantan Tengah tidak anti terhadap investor karena memang dibutuhkan untuk membantu percepatan pembangunan. Namun yang diharapkan adalah investor yang keberadaannya membawa manfaat bagi daerah dan masyarakat.

Sugianto berharap perusahaan besar membantu pemerintah dalam membangun daerah. Misalnya memperbaiki jalan, bedah rumah warga miskin, membangun sarana pendidikan, kesehatan dan rumah ibadah, serta mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

"Masalah bantuan seperti itu terlalu kecil bagi perusahaan dan tidak mungkin membuat perusahaan bangkrut. Justru masyarakat akan mendukung perusahaan. Saya ingin memberantas kemiskinan di Kalimantan Tengah," kata Sugianto.

Kapolda Brigjen Anang Revandoko sangat sependapat. Dia berharap keberadaan perusahaan membawa manfaat besar bagi masyarakat, khususnya mencegah masalah sosial yang bisa berimbas pada keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Saya pernah tugas di Sumatera. Perusahaan di sana mendatangkan guru dari Universitas Gajah Mada menggunakan CSR untuk mendidik anak desa sehingga bisa bersaing, bahkan hingga tingkat nasional. Perusahaan di Kalimantan Tengah harus mencontoh itu," ujar Anang.

Dia mengimbau seluruh perusahaan besar, menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Jika terjadi permasalahan maka bisa diselesaikan bersama dengan cepat sehingga masalah tidak meluas.