Hasil panen padi di Patangkep Tutui Bartim memuaskan petani

id panen padi, patangkep tutuiup

Hasil panen padi di Patangkep Tutui Bartim memuaskan petani

Kadis Pertanian Bartim Ir Riza Rahmadi (tenga topi hitam) didampingi camat, kepala BPS, Pabung 1012 Buntok, Kapolsek dan kelompok tani memanen tanaman padi sawah di Desa Ramania, Kecamatan Patangkep Tutui, Rabu. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Panen raya padi yang dipusatkan di Desa Ramania, Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, sangat dirasakan petani dengan kepuasannya atas hasil  padi yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. 

Mewakili petani Desa Ramania, Roben mengatakan, hasil panen tahun 2018 masa tanam Oktober - Maret merupakan hasil terbaik selama lima tahun terakhir dengan hasil 4,5 ton per hektare. Sedangkan tahun sebelumnya hasil panen hanya mencapai 3,5 ton per hektare.

"Petani merasa sangat puas dengan hasil tersebut dan ingin berupaya meningkatkan hasil panen lagi," kata pria yang sekaligus penyuluhan WKPP Desa Ramania itu, Roben kepada Antara Kalteng, Rabu.

Menurutnya, masih kurang maksimalnya hasil panen tahun ini dikarenakan hama wereng yang sempat menggerogoti tanaman padi. 

Ditambahkan Roben, petani juga mengharapkan adanya bimbingan dan peningkatan irigasi primer dan tersier di wilayah persawahan di Desa Ramania.

"Petani juga meminta optimalisasi lahan cetak sawah yang dilaksanakan pada tahun 2017, seperti pembuatan irigasi untuk pengairan. Hal inilah yang dianggap petani sebagai masalah pokok," katanya.

Camat Pantangkep Tutui, Kastian mengatakan, luasan tanaman padi baik sawah maupun ladang masa tanam Okmar untuk tahun 2018 berkisar 693 hektare.  

Menurut dia, sebenarnya geografis wilayah Patangkep Tutui memang memiliki kawasan sebagian besar dataran tinggi sehingga sulit untuk bersawah. Namun, karena dukungan kuat Dinas Pertanoan Baryim, maka produktivitas padi terus meningkat. 

"Desa Ramania dan Pulau Padang meeupakan kawasan dataran rendah. Namun di Desa Lalap yang dataran tinggi juga bisa bercocok tanam. Terimakasih Dinas Pertanian dan para penyuluh," katanya.

Kastian mengharapkan Desa Ramania dan Pulau Padang menjadi area khusus pertanian sawah yang menjadi contoh wilayah lain di Patangkep Tutui. 

"Saya sendiri sangat mengharapkan dukungan dan bimbingan dari kawan kawan penyuluh agar hasil pertanian dan perkebunan di Patangkep Tutuo bisa lebih bermutu dan maksimal. Dan kalau bisa, panennya dua kali dalam setahun," tambahnya.

Masih di lokasi panen raya, Kadis Pertanian Bartim, Riza Rahmadi mengatakan, hasil panen 2017 meningkat 2 kuintal per hektare dibandingkan hasil panen padi tahun 2016. Demikian pula luasan lahan panen juga meningkat dari 9.970 hektar menjadi 10.715 hektar.

"Rotasi pertanian ke Kecamatan Patangkep Tutui karena adanya potensi yang bisa diandalkan seperti di Desa Ramania, Pulau Padang dan Lalap," ucap Riza.

Untuk mendukung produkai pdi, di Kecamatan Patangkep Tutui akan dilakukan cetak sawah baru seluas 42 hektar di Desa Ramania dan di Desa Lalap seluas 86 hektar. Cetak sawah tersebut merupakan hasil keejasama antara Kementan dan TNI. 

Dukungan peningkatan produksi juga dilakukan dengan penerapan teknologi bertanam padi metode Hazton. Setelah selesai panen ini, maka nanti akan dilakukan penyemaian.

"Untuk di Kecamatan Patangkep Tutui sendiri juga akan dibangun renc mini unit yang tujuannya agar produksi padi bisa menjadi beras. Tetapi, untuk lahan kiranya bisa disiapkan masyarakat, dalam arti lain tidak ada ganti rugi lahan untuk lokasi pembangunan renc mini unit. Silahkan gabungan kelompok tani mengusulkannya," ajak Riza pada masyarakat dan petani yang hadir diacara panen raya itu.

Untuk tahapan awal, proyek percontohan pembangunan renc mini unit akan terlebih dahulu dibangun di wilayah Kecamatan Pematang Karau dan Dusun Tengah yang luasan pertaniannya cukup besar.

Dalam acara tersebut, kelompok tani Desa Ramania juga menerima satu unit mesin perontok padi dari Kementerian Pertanian. Walaupun sampat diguyur hujan, pelaksanaan panen raya tetap berlangsung sukses.

Plt Bupati Bartim H Suriansyah bersama Sekda Eskop  yang rencananya melaksanakan panen raya menyampaikan permohonan maaf tidak biaa hadir, karena menghadiri undangan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara Jakarta untuk rapat masalah percepatan pembangunan secara nasional.