Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalimantan Tengah yang bertempat di Palangka Raya menemukan sejumlah toko di kota setempat masih menyimpan produk ikan makarel dlam kaleng yang sebelumnya ditetapkan mengandung cacing.
"Di dua tempat yang sudah kita pantau, di dalam rak etalase kita tidak mendapati lagi produk ikan makarel kaleng dijajakan. Namun kita mendapat produk itu disimpan di dalam gudang," kata Kepala BPOM di Palangka Raya Trikoranti Mustikawati, disela pemantauan, Senin.
Dia menerangkan, produk ikan makarel kaleng yang disimpan di gudang ini dilakukan pengelola sebagai bentuk pengamanan terhadap konsumen.
"Disimpan ini karena untuk diamankan yang selanjutnya produk ikan makarel tersebut akan dikembalikan kepada distributor. Jadi sengaja disimpan sambil menunggu proses pengembalian," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya pun menunggu pengelola menyerahkan surat bukti pengembalian produk paling lambat sepekan usai pemantauan.
"Surat bukti pengembalian produk kepada distributor ini tidak boleh lebih dari seminggu. Surat tersebut harus sudah diserahkan kepada kami," katanya.
Dalam pemantauan tersebut, pihak BPOM menggandeng pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kota Palangka Raya seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan.
Pemantauan ini pun dilakukan di sejumlah swalayan dan toko moderen yang ada di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini.
"Pemantauan saat ini kita prioritaskan di swalayan atau toko-toko besar karena jumlah produk yang dimiliki lebih banyak. Untuk toko atau warung kecil nanti juga akan kita lakukan pengawasan secara bertahap," katanya.
Kepala Disperindag Kota Palangka Raya, Arathuni D Djaban yang ikut melakukan pemantauan pun meminta masyarakat lebih teliti dalam berbelanja.
Kita selalu menekankan agar masyarakat ini melihat dan memastikan Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa (KLIK) sesuai saat berbelanja.
"Masyarakat tidak perlu panik menghadapi ini apalagi yang dinyatakan mengandung cacing ini hanya produk ikan makarel kaleng bukan sarden kaleng," katanya.Budi Suyanto
Berita Terkait
DPRD Barsel imbau pedagang tak jual ikan kaleng mengandung cacing
Senin, 9 April 2018 18:58 Wib
Tim terpadu Barsel pantau produk ikan kaleng
Kamis, 5 April 2018 9:42 Wib
Pedagang di Barut diimbau tak jual produk ikan makarel kaleng mengandung cacing
Rabu, 4 April 2018 2:12 Wib
Pedagang di Pulpis agar selektif jual produk ikan kaleng, ini merknya
Senin, 2 April 2018 10:14 Wib
Warga Palangka Raya resah sarden mengandung cacing
Jumat, 30 Maret 2018 16:17 Wib
Legislator minta BPOM Palangka Raya razia makarel
Kamis, 29 Maret 2018 17:34 Wib