Bayi derita kelainan otak di Palangka Raya butuh bantuan pengobatan

id bayi kelainan otak,palangka raya,Bayi derita kelainan otak di Palangka Raya buntuh bantuan pengobatan ,bayi palangka raya derita kelainan otak,Rein K

Bayi derita kelainan otak di Palangka Raya butuh bantuan pengobatan

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar (dua kanan) membesuk keadaan bayi Muhammad Lintang Arsya di RSUD Dr Doris Sylvanus Kota Palangka, Sabtu (7/4/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Harapan kami pemerintah setempat serta ada donatur yang yang bisa memberikan penderitaan anak saya ini
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Seorang bayi bernama Muhammad Lintang Arsya Saputra berumur dua bulan yang mengalami kelainan pada jaringan otak, yang seharusnya berada di dalam tengkorak kepala, mengalami kebocoran sehingga berada di luar tengkorak kepalanya. 

"Nama penyakit yang diderita Muhammad Lintang Arsya Saputra ini adalah Encephalocele yang seharusnya jaringan otak berada di dalam tulang tengkorak kepala, ini malah berada di luar tengkorak kepala," kata Kabid Diklit Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Humas RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah dr Theodorus Sapta Atmadja, Sabtu. 

Theodorus mengatakan, setelah tim medis di rumah sakit setempat melakukan city scan terhadap kelainan yang diderita bayi tersebut tidak hanya jaringan otak saja yang berada di luar tengkorak kepalanya, melainkan ada pembulu darah yang lumayan besar di situ. 

Maka dari itu para tim medis rumah sakit setempat terus memantau kondisi bayi tersebut yang sejak lahir pada tanggal 6 Februari 2018 lalu, sudah mengalami kelainan dari dalam kandungan orang tuanya yang bernama Ratna Ratiana Dewi (19) yang tinggal di Jalan Jati Indah Kota setempat. 

"Sejak bayi tersebut dirawat di rumah sakit ini, kami belum ada melakukan tindakan yang lebih, karena berat badan pasien tersebut masih kurang. Kalau normalnya setelah lahir harus 2,5 kilo gram agar bisa diberikan tindakan, namun saat lahir ia hanya 2,2 kilo gram, jadi kita harus perbaiki keadaan si pasien terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan," ucapnya. 
Keadaan bayi Muhammad Lintang Arsya yang mengalami kelainan di bagian otak kepalanya saat berada di RSUD Dr Doris Sylvanus Kota Palangka, Sabtu (7/4/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Sembari menunggu kondisi bayi terus membaik, tim dokter belum mengetahui secara pasti apakah pasien bisa dilakukan operasi di RSUD setempat atau di luar Kota Palangka Raya. 

"Yang jelas kami akan kembali city scan penyakit yang dideritanya itu seperti apa perkembangannya. Kemudian apabila RSUD setempat mampu, maka kami akan lakukan tindakan, kalau tidak maka kita akan rujuk pasien ke Rumah sakit yang berada di Surabaya, Provinsi Jawa Timur," bebernya. 

Sementara itu anak dari pasangan Ratna Ratiana Dewi (19) dan Indri Dwi Adi Saputra (21) mengaku membutuhkan bantuan pemerintah setempat untuk membiayai kelainan yang di derita oleh anaknya itu. 

Walaupun sang bayi berparas tampan itu sudah dibiayai secara penuh oleh orang tuanya menggunakan BPJS Kesehatan yang ia miliki.

"Harapan kami pemerintah setempat serta donatur bisa memberikan bantuan anak saya ini," pintanya. 

Berdasarkan pantauan di ruang tempat Muhammad Lintang Arsya Saputra dirawat, bantuan baik moril dan materil terus mengalir. Siang itu ibu-ibu Bhayangkarai dan pejabat di jajaran Polres Palangka Raya memberikan bantuan moril dan motivasi untuk kedua orang tua si bayi. 

"Selain bantuan moril dan materil yang diberi, kami juga memberikan motivasi kepada kedua orang tuanya agar tetap semangat menjalankan kehidupan yang dialami. Kami mendoakan semoga anak tersebut bisa cepat sembuh ketika nanti dilakukan operasi," harap Ketua Bhayangkari Kota Palangka Raya Nyoya Yuliana Siregar.