Realisasi PAD Barito Utara Januari-Februari masih kecil

id PAD Barut,aswadin noor

Realisasi PAD Barito Utara Januari-Februari masih kecil

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Utara, Aswadin Noor. (Istimewa)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode Januari-Februari 2018 mencapai Rp3,3 miliar atau 3,54 persen dari target Rp95,2 miliar.

"Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) itu berasal tiga dari empat sumber pendapatan," kata Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Utara Aswadin Noor di Muara Teweh, Senin.

Ia mengatakan bahwa sumber PAD tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Hingga dua bulan periode itu, pajak daerah terealisasi Rp1,4 miliar atau 15,25 persen dari target Rp19,3 miliar, retribusi daerah Rp1 miliar lebih (11,25 persen) dari Rp9,3 miliar, dan pendapatan lain-lain PAD yang sah Rp872,2 juta atau 1,56 persen dari target Rp55,9 miliar.

"Untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan Rp10,6 miliar masih belum ada penerimaan," katanya.

Aswadin Noor menjelaskan masih rendahnya penerimaan PAD ini karena penerimaan dari sektor sarang burung walet masih belum maksimal. Selain itu belum tersedia data dasar wajib pajak daerah dan retribusi daerah sebagai pedoman dalam penyusunan potensi pajak daerah dan retribusi daerah yang diperlukan dalam penentuan target pendapatan daerah.

"Di saming itu tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah masih rendah," jelas dia.

Dia mengatakan, pihaknya kini berupaya memaksimalkan PAD karena target yang diberikan naik cukup tajam yakni target tahun 2018 sebesar Rp95,2 miliar meningkat dibanding tahun 2017 setelah perubahan hanya Rp79,4 miliar.

"Kami tetap berupaya melakukan proaktif untuk menggali potensi pendapatan daerah," katanya.