Hampir sepekan, bagaimana hasil BKSDA memancing buaya Sungai Mentaya?

id Diterkam buaya,Buaya sungai mentaya,BKSDA,Buaya ganas

Hampir sepekan, bagaimana hasil BKSDA memancing buaya Sungai Mentaya?

Tim BKSDA mencoba menangkap buaya pemangsa di Sungai Mentaya menggunakan pancing dengan umpan bebek. (Foto Dokumentasi BKSDA)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Buaya pemangsa warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah hingga saat ini belum tertangkap meski telah diburu warga dan dipancing dengan umpan bebek.

"Kita telah memasang pancing dengan umpan bebek di beberapa titik di alur Sungai Remiling, Desa Ganevo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur," kata Kepala Pos Jaga Balai Konservasi Smber Daya Alam (BKSDA) Sampit Muriansyah di Sampit, Senin.

Ia mengatakan dari dua pancing yang dipasang, hanya satu umpan yang di makan, namun buaya tersebut bisa meloloskan diri dari pancing tersebut.

Tim BKSDA Sampit terus melacak keberadaan buaya pemangsa warga tersebut dengan harapan bisa menangkapnya.

"Kami berharap bisa menangkap buaya tersebut karena keberadaannya telah meresahkan warg desa yang tinggal di sekitar sungai," katanya.

Akibat serangan buaya pada Senin (2/4) lalu, warga Desa Ganevo, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur mengurangi aktivitasnya di sungai.

Buaya pemangsa tersebut sering menampakan diri pada pukul 05.00 WIB dan 16.000 WIB hingga malam hari.

"Kamu mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di sungai agar terhindar dari serangan buaya," ucapnya.

Muriansyah mengakui bahwa pihaknya kesulitan mengevakuasi buaya pemangsa karena tidak memiliki peralatan yang mendukung.

"Peralatan kita masih terbatas sehingga kami kesulitan mengevakuasi buaya tersebut. Namun, kami akan tetap berupaya menangkapnya tanpa harus melukai maupun membunuhnya," demikian Muriansyah.