Barito Utara kembangkan bawang merah 20 hektare

id bawang merah,distan barut

Barito Utara kembangkan bawang merah 20 hektare

Petani di Barito Utara menjemur bawang merah hasil panen mereka. (Istimewa)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Sejumlah kelompok tani di lima dari sembilan kecamatan wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tahun 2018 mengembangkan tanaman bawang merah di lahan seluas 20 hektare.

"Para petani ini nanti akan mendapat bantuan bibit bawang merah dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalteng," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara, Setia Budi di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Budi, kelompok tani yang mendapat bantuan bibit ini tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Selatan, Gunung Timang, Teweh Timur dan Lahei Barat.

Petani selain mendapat bantuan bibit bawang merah, juga mendapat sarana produksi berupa pupuk dan lainnya.

"Pengembangan tanaman bawang merah di daerah ini memberikan hasil yang memuaskan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena harga bawang merah yang saat ini termasuk mahal," katanya.

Budi menjelaskan, selain itu para petani juga membuka lahan seluas 25 haktare tanaman bawang yang di luar program pemerintah yakni bibitnya merupakan hasil panen petani yang ditanam tahun 2017.

Tahun lalu daerah ini telah membuka lahan tanaman bawang merah seluas 50 hektare tersebar di tujuh kecamatan dan hasil panennya mencapai 48 ton yang mampu menekan naiknya harga bawang merah di pasaran di Muara Teweh.

"Panen bawang merah di daerah ini sempat `booming` sehingga harga bawang sebelumnya mencapai Rp26.000 per kilogram hanya Rp17 ribu sampai 20 ribu/Kg, namun bulan April 2018 ini kembali naik RP35 ribu/Kg," katanya.

Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang dikembangkan di daerah ini karena cocok dibudidayakan di daerah ini serta mendapat dukungan dari Bupati Barito Utara Nadalsyah.

"Dengan kembali dikembangkannya bawang merah tahun ini, diharapkan Barito Utara dapat memproduksi bawang merah untuk kebutuhan masyarakat di daerah setempat maupun dijual ke luar daerah, disamping tanaman jagung," ujar Budi.