Kunjungan kapal laut ke Kalteng meningkat

id kapal laut, pelabuhan sampit, pelabuhan kumai, BPS kalteng

Kunjungan kapal laut ke Kalteng meningkat

Calon penumpang di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, sedang memesan tiket kapal laut. (FOTO ANTARA Kalteng/Norjani)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat frekuensi kunjungan kapal laut di provinsi ini selama Februari 2018 mencapai 583 kunjungan, mengalami peningkatan sekitar 9,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya tercatat 531 kunjungan.

Kenaikan frekuensi kunjungan kapal selama bulan Februari ini juga diikuti meningkatnya volume muat barang sebesar 23,88 persen, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di Palangka Raya, Rabu.

"Bertambahnya kunjungan ini juga disertai kenaikan 3,57 persen dari jumlah penumpang yang datang ke Kalteng. Tapi memang terjadi penurunan sekitar 26,40 persen dari jumlah penumpang yang berangkat dari Kalteng," tambahnya.

Arus lalu lintas penumpang dan barang yang menggunakan angkutan laut selama Februari 2018 masih tetap didominasi oleh pelabuhan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.

Hanif mengatakan jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui pelabuhan Kumai mencapai 8.050 orang atau 62,19 persen dari keseluruhan lalu lintas penumpang. Hanya, untuk bongkar muat barang tertinggi tetap di pelabuhan Sampit yang mencapai 47,94 persen dari keseluruhan lalu lintas barang melalui pelabuhan laut.

"Selain pelabuhan Sampit, kontribusi layanan di Kumai mencapai 0,46 juta ton atau 37,97 persen, diikuti pelabuhan Pulang Pisau berjumlah 98.702 ton atau 8,07 persen, dan pelabuhan lainnya berjumlah 73.479 ton tau 6,02 persen," ucapnya.

Sementara untuk frekuensi penerbangan selama Februari 2018 di Provinsi Kalteng mengalami penurunan sebesar 5,02 persen. Hal itu terlihat dari 1.994 kali penerbangan selama Januari 2018 menjadi 1.894 kali penerbangan selama Februari.

Penurunan tersebut juga diikuti oleh merosotnya jumlah penumpang sekitar 14,20 persen dan volume barang 20,59 persen. Sedangkan untuk penurunan jumlah penumpang terjadi pada penumpang datang 19,88 persen dan penumpang berangkat 7,50 persen.

"Sedangkan pada arus lalu lintas barang, juga terjadi penurunan pada volume bongkar barang 18,97 persen dan muat barang 23,40 persen," demikian Hanif.