Unit transfusi darah berkembang, PMI Kotim siapkan pendirian klinik

id PMI Kotim,Pembangunan klinik,PMI,Bupati H Supian Hadi

Unit transfusi darah berkembang, PMI Kotim siapkan pendirian klinik

Bupati Kotim H Supian Hadi meresmikan dimulainya bulan dana PMI Kotim yang hasilnya akan digunakan untuk kegiatan sosial, Kamis (12/4/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus dikembangkan dengan mendirikan sebuah klinik untuk melayani masyarakat umum.

"Kami berencana di PMI ini bukan hanya unit transfusi darah, tetapi nanti juga didirikan klinik. Ini untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat sehingga tidak semua pasien berobat ke rumah sakit," kata Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi saat berkantor di markas Palang Merah Indonesia setempat, Kamis.

Supian yang juga Ketua Palang Merah Indonesia Kotawaringin Timur mengatakan, kebutuhan pelayanan kesehatan terus meningkat seiring tingginya pertumbuhan jumlah penduduk. Mengembangkan klinik di markas organisasi sosial itu bukan hal berlebihan, apalagi tujuannya untuk melayani masyarakat.

Keberadaan klinik tersebut bukan dimaksudkan menjadi pesaing rumah sakit, tetapi justru menjadi solusi agar pasien tidak menumpuk di rumah sakit. Di sisi lain, keberadaan klinik itu nantinya diharapkan juga berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

Supian mengapresiasi terobosan-terobosan yang dilakukan Palang Merah Indonesia, khususnya dalam pengelolaan unit transfusi darah. Kemajuan mulai terlihat dan diharapkan terus dikembangkan.

Saat ini pembenahan dilakukan bertahap. Bangunan kiri dan kanan bagian depan gedung utama markas Palang Merah Indonesia setempat rencananya akan dirobohkan. Bagian kanan akan dibangun ulang dengan konsep rumah betang dan bagian bawahnya dijadikan tempat parkir, sedangkan bagian kiri dijadikan lahan parkir agar lebih luas.

"Pembangunan konsep rumah betang itu diupayakan tahun 2019. Bahkan kalau memungkinkan, Gedung Wanita di sebelahnya akan diserahkan ke PMI saja pengelolaannya sehingga bisa lebih luas," kata Supian.

Saat ini Palang Merah Indonesia setempat membutuhkan genset. Supian bersyukur karena ada bank yang siap membantu. Selanjutnya dia berharap ada bank atau perusahaan besar swasta lainnya yang membantu peremajaan ambulans untuk mengoptimalkan kegiatan.

Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kotawaringin Timur, dr Yuendri Irawanto mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengembangkan unit transfusi darah. Namun diakuinya, intensitas kebutuhan pelayanan kepada masyarakat terus meningkat.

"Jumlah pendonor juga terus meningkat. Dulunya dalam sehari hanya sekitar 10 kantong, sekarang antara 18 sampai 20 kantong darah. Tapi yang kami antisipasi adalah pada saat-saat tertentu permintaan melonjak dan stok golongan darah jenis tertentu menipis," kata Yuendri.

Saat ini Palang Merah Indonesia Kotawaringin Timur membuat terobosan untuk menghasilkan darah berkualitas dengan menggunakan filter `leukodepleted`. Pelayanan dengan sistem jemput bola ke lokasi-lokasi donor darah massal juga dilakukan agar stok darah selalu terjaga.