Festival Budaya Habaring Hurung dimulai, wisatawan diajak rasakan kemeriahannya

id Festival budaya habaring hurung,Sampit,Pemkab kotim,Pesona wisata indonesia,Bupati kotim h supian hadi,Tradisional suku dayak

Festival Budaya Habaring Hurung dimulai, wisatawan diajak rasakan kemeriahannya

Bupati Kotim H Supian Hadi bersama pejabat lainnya memukul katambung menandai dibukanya Festival Budaya Habaring Hurung 2018 di Taman Kota Sampit, Jumat (13/4/2018) malam. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Festival Budaya Habaring Hurung yang digelar di Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjadi sarana pelestarian budaya daerah, sekaligus promosi pariwisata setempat.

"Kami mengapresiasi keseriusan Pemkab Kotim tahun ini prioritaskan pariwisata karena akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Festival Budaya Habaring Hurung ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Guntur Talajan di Sampit, Sabtu.

Festival Budaya Habaring Hurung dibuka Bupati Kotim H Supian Hadi pada Jumat (13/4) malam di Taman Kota Sampit. Guntur mengaku sengaja hadir karena sangat mengapresiasi dan mendukung agenda rutin budaya dan promosi pariwisata tersebut.

Menurut Guntur, event ini penting untuk pelestarian budaya karena banyak anak muda yang belum mengetahui dan melihat langsung budaya daerah. Pemerintah daerah dan masyarakat wajib mempertahankan, memperkenalkan dan mewariskan budaya lokal kepada generasi penerus.

"Kita bukan anti budaya luar, tetapi ini untuk melestarikan budaya daerah kita. Festival budaya ini juga menjadi daya tarik wisata. Kalimantan Tengah memiliki ragam budaya yang sangat menarik, termasuk di Kotawaringin Timur," kata Guntur.

Festival budaya akan berlangsung hingga 20 April dipusatkan di Taman Kota, Dermaga Habaring Hurung dan sekitarnya. Event ini memperlombakan seni dan olahraga tradisional Suku Dayak Kalimantan Tengah.

Tahun ini ada 17 jenis lomba, meliputi olahraga, kesenian dan lomba memasak. Lomba-lomba tersebut yaitu karungut, lomba tari pesisir, pemilihan putra dan putri pariwisata, lomba tari pedalaman, balogo, masakan khas daerah, bagasing, lawang sekepeng, mangaruhi, manetek kayu, manyipet, malamang, mangenta, dayung, besei kambe dan sepak sawut.

Kegiatan dilaksanakan di sejumlah lokasi sesuai jenis perlombaan. Yakni di Taman Kota Sampit yang merupakan pusat kegiatan, kemudian di Museum Kayu, Taman Miniatur Budaya Kotawaringin Timur, Stadion 29 November Sampit, Dermaga Habaring Hurung dan dermaga penyeberangan. Para juara akan mewakili Kotawaringin Timur pada event serupa di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yakni Festival Budaya Isen Mulang.

Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi mengatakan, Festival Budaya Habaring Hurung menjadi salah satu upaya pelestarian agar budaya lokal tidak hilang. Keterbukaan akses informasi membuat budaya luar sangat mudah masuk sehingga bisa menggerus budaya lokal daerah dan kearifan lokal.

"Generasi muda jangan malu dan jangan merasa ketinggalan zaman karena mempelajari seni dan budaya lokal. Saya akui, pemerintah daerah belum optimal memberikan ruang bagi seniman dan budayawan, tapi kami akan terus meningkatkannya," janji Supian.

Supian menambahkan, budaya bisa menjadi pemersatu seluruh suku yang ada di Kotawaringin Timur. Festival Budaya Habaring Hurung diharapkan mampu makin menarik minat wisatawan datang ke Kotawaringin Timur.