Kantor Pajak Buntok luncurkan program ISPA

id KP2KP buntok, kantor pajak buntok, program ISPA

Kantor Pajak Buntok luncurkan program ISPA

Kegiatan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Buntok. (Foto KP2KP Buntok)

Buntok (Antaranews Kalteng) - Kantor Pelayanan Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah meluncurkan program baru yakni Program Instansi Pajak (ISPA).

"Program tersebut diluncurkan pada hari ini," kata Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan Buntok, Muhammad Rafie, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin.

Ia mengatakan, dalam program ini pihaknya bekerja sama dengan instansi-instansi vertikal dan instansi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan.

"Program tersebut awal diluncurkan dengan kantor pos, dan wajib pajak yang memanfaatkan layanan kantor pos juga mendapatkan informasi tentang perpajakan, dan begitu juga sebaliknya," tambah kepala KP2KP Buntok itu.

Ia berharap dengan program ini, masyarakat di Kabupaten Barito Selatan ini dapat dengan mudah mengetahui tentang perpajakan.

Ia menyampaikan, selain program tersebut pihaknya juga sebelumnya telah meluncurkan dua program baru pada 2018 ini yakni program Warung Pajak (Rujak), dan kartu VIP.

"Untuk program Warung Pajak (Rujak) ini, kita bekerja sama dengan warung-warung makan yang ramai dikunjungi di dalam kota Buntok ini, dan untuk kartu VIP yakni kartu khusus diberikan kepada wajib pajak yang patuh, baik wajib pajak pribadi, badan, dan bendahara," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga ada program lainnya yakni Duta Pajak, Canvasing, Sehat Bersama, Siaran, dan Kuis Radio, Tegar Pajak, Temu, dan Dengar Pajak, Taxjil On The Street, serta malam penghargaan pajak.

Ia berharap, dengan adanya program-program yang baru maupun program yang lama itu, bisa mewujudkan Barito Selatan Bersama Sadar Pajak (Barito Selatan Bersajak).

"Untuk mewujudkan itu semua, kami tidak bisa sendiri, dan diperlukan sinergi dengan semua stakeholder yang ada di daerah ini," kata Muhammad Rafie.