Kepala desa di Kalteng diingatkan hargai pendamping desa

id dprd kalteng, heriansyah, pendamping desa

Kepala desa di Kalteng diingatkan hargai pendamping desa

Wakil Ketua DPRD Kalteng H Heriansyah menanggapi aspirasi masyarakat saat reses di Kecamatan Kotabesi Kabupaten Kotim, Selasa (17/4/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepala desa di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah, diingatkan menghargai dan bersinergi dengan sarjana pendamping desa agar pelaksanaan pembangunan desa sesuai aturan yang berlaku.

"Saya banyak dapat keluhan bahwa kepala desa enggan bersinergi dengan pendamping desa. Ada yang mengaku dibentak kepala desa. Hargai pendamping desa walaupun mereka muda, mereka membantu agar aparatur desa selamat dan tidak terjerat hukum," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, H Heriansyah di Sampit, Selasa.

Penegasan itu disampaikan Heriansyah saat reses di Kecamatan Kotabesi Kabupaten Kotawaringin Timur. Pertemuan itu dihadiri camat, sejumlah kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa, pendamping desa, kepala sekolah, kepala puskesmas dan tokoh masyarakat.

Beberapa tahun terakhir, kucuran anggaran dari pemerintah pusat dan daerah untuk desa, sangat besar. Tiap desa rata-rata mengelola dana lebih dari Rp1 miliar.

Besarnya dana tersebut harus dikelola dengan baik agar benar-benar membawa manfaat bagi pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan harus mengacu pada aturan agar tidak melanggar hukum.

Keberadaan sarjana pendamping desa yang direkrut pemerintah provinsi bertujuan untuk membantu pemerintah desa. Mereka telah dibekali pengetahuan memadai sehingga bisa membantu memberi masukan terkait perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban pembangunan atau dana desa.

Pemerintah desa seharusnya merasa bersyukur karena akan terbantu dengan kehadiran pendamping desa. Keberadaan mereka harus dimanfaatkan untuk membantu kelangsungan pembangunan desa.

"Hati-hati kelola dana desa. Sekarang ini polisi juga bisa memeriksa dana desa. Kepala desa harus terbuka kepada pendamping desa dan masyarakat. Kelola dengan baik. Jangan sampai melanggar aturan karena bisa terjerat hukum," kata Heriansyah yang merupakan politikus Partai Gerindra.

Camat Kotabesi, Sutimin juga menyampaikan harapan yang sama. Kepala desa diharapkan bersinergi dengan pendamping desa agar pelaksanaan pembangunan desa dan pengelolaan anggaran desa berjalan dengan baik.

"Hargai lah para pendamping desa. Tugas mereka berat, tidak ada biaya perumahan. Mereka hanya mengandalkan insentif dari pemerintah provinsi yang merekrut mereka," kata Sutimin.

Sementara itu, Rusmiati, salah satu pendamping desa di Kecamatan Kotabesi menyampaikan keluh kesahnya tentang insentif yang dinilainya perlu ditambah. Hal itu karena jarak desa dari pusat kecamatan cukup jauh sehingga membutuhkan biaya transportasi besar.

"Seperti kemarin kami ke Desa Rasau Tumbuh, biaya sewa ces (perahu tradisional) saja sudah Rp500 ribu. Belum lagi biaya lainnya. Dengan nilai insentif yang ada dibanding kebutuhan di lapangan, memang cukup terbatas. Kami berharap insentif ditambah," kata Rusmiati.

Menanggapi itu, Heriansyah berjanji akan menyampaikan usulan itu kepada pemerintah provinsi. Harapannya, ada kebijakan untuk insentif bagi pendamping desa yang bertugas di desa terpencil sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik. Budi Suyanto