Waspada serangan DBD di Palangka Raya, ini permintaan Mofit Saptono

id Mofit Saptono Subagio ,Palangka Raya,waspada serangan DBD

Waspada serangan DBD di Palangka Raya, ini permintaan Mofit Saptono

Wakil Wali kota, Mofit Saptono Subagio, menyalami para siswa yang menerima bantuan dari Baznas Kota Palangka Raya. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio meminta warga di daerah ini mewaspadai serangan penyakit demam berdarah dengue yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegyti.

"Kami meminta masyarakat mewaspadai dan mengantisipasi penyebaran DBD dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," kata Mofit di Palangka Raya, Rabu.

Ia mengajak masyarakat untuk aktif melaksanakan program menguras, menutup bak penampungan air, mengubur barang bekas, dan menabur bubuk abate (3M plus) untuk mencegah berkembangnya nyamuk penyebar DBD.

Dia menginstruksikan agar Dinas Kesehatan melalui puskesmas menggencarkan sosialisasi pencegahan DBD terutama di wilayah rawan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari P mengatakan pihaknya terus berupaya menggencarkan antisipasi penyebaran penyakit tersebut.

"Upaya tersebut kami lakukan melalui berbagai cara seperti sosialisasi melalui puskesmas maupun menerjunkan tim pemantau jentik," kata Andjar.

Selain itu, pihaknya memberikan edukasi dan pemahaman tentang pola pelaksanaan hidup sehat menggunakan mobil keliling.

Dia mengatakan, pada 2017 dua warga Palangka Raya meninggal dunia akibat DBD. Wilayah ini masuk kategori endemis DBD sehingga diperlukan peran masyarakat dalam memberantas penyebaran DBD.

"Semua pihak harus terlibat. Apalagi saat ini wilayah kami masih masuk kategori musim hujan," katanya.

Andjar mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PBHS), melaksanakan gerakan masyarakat sehat (Germas) serta melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Menurut dia, upaya tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti rajin menguras tempat penampungan air, selalu melaksanakan program 3M yakni menutup tempat penampungan air dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Dia menambahkan, Dinas Kesehatan melalui puskesmas juga telah menyiapkan bubuk abate yang bisa diperoleh secara gratis oleh masyarakat.