Hasil melaut berkurang, panen pisang pun gagal

id Syahrudin Durasid Anggota DPRD Kalteng,DPRD Kalteng,Syahrudin Durasid Anggota Komisi B,nelayan di seruyan,reses Syahrudin Durasid

Hasil melaut berkurang, panen pisang pun gagal

Anggota DPRD Kalteng Syahrudin Durasid (dua dari kiri) saat berdialog dengan masyarakat Sei Bakau Kabupaten Seruyan, kemarin. (Foto: istimewa)

Sekarang ini nelayan di Sei Bakau terpaksa beli di tempat lain dan harganya tentu lebih mahal dari SPBN. Kita minta ini disikapi secara serius. Jangan sampai minyak solar yang seharusnya hak nelayan, malah dimanfaatkan oknum-oknum tertentu
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Syahrudin Durasid mengaku mendapat informasi dari nelayan di Sei Bakau kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan kesulitan mandapat solar di stasiun pengisian bahan bakar nelayan.

Setiap nelayan ingin membeli solar di SPBN selalu kehabisan dan diduga telah ada oknum tertentu terlebih dahulu membeli dengan jumlah yang sangat banyak, kata Syahrudin di Palangka Raya, Kamis.

"Sekarang ini nelayan di Sei Bakau terpaksa beli di tempat lain dan harganya tentu lebih mahal dari SPBN. Kita minta ini disikapi secara serius. Jangan sampai minyak solar yang seharusnya hak nelayan, malah dimanfaatkan oknum-oknum tertentu," ucapnya.

Informasi sulitnya mendapat solar ini diterima saat wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan ini melaksanakan reses perseorangan dan berdialog dengan masyarakat di Desa Sei Bakau.

Dia mengatakan selain kesulitan mendapatkan solar, hasil tangkapan nelayan di Sei Bakau pun terus mengalami penurunan akibat kalah bersaing dengan nelayan yang datang dari Pulau Jawa.

"Kebijakan Kementerian Perikanan dan Kelautan mengenai pembatasan alat tangkap pun sampai sekarang ini belum ada solusi bagi nelayan. Akibat kondisi itu, banyak nelayan yang beralih menjadi petani pisang," beber Syahrudin.

Alih-alih mendapatkan keuntungan, tanaman pisang yang telah ditanami mantan nelayan Sei Bakau Kabupaten Seruyan dan siap dipanen, ternyata terserang hama Layu Vusarium. Hama tersebut sudah coba dicegah dan ditanggulangi, namun tidak bisa dan terpaksa harus dimusnahkan dengan cara dibakar.

Anggota Komisi B DPRD Kalteng ini mengatakan mengatasi permasalah tersebut, masyarakat Sei Bakau mengusulkan apabila nantinya ada bantuan bibit tanaman pisang, mengharapkan agar jenis unggul yakni pisang Kepok Tanjung.

"Masyarakat Sei Bakau juga mengharapkan ada pembukaan sawah baru, karena masih banyak nelayan yang ingin alih pekerjaan belum terakomodir. Itu sementara hasil reses saya di desa Sei Bakau," demikian Syahrudin.