Gara-gara ribut masalah tanah, ASN Dishut Kalteng ditusuk

id ASN ditusuk, masalah lahan,kelurahan panarung,gara-gara masalah tanah, ASN Dishut Kalteng ditusuk

Gara-gara ribut masalah tanah, ASN Dishut Kalteng ditusuk

Kapolsek Pahandut AKP Roni Wijaya (tengah) menjenguk kondisi korban penusukan yang terjadi di Kelurahan Panarung di RS Muhammadiyah, Kamis (19/4/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Diduga ribut masalah kepemilikan tanah yang berada di kawasan Kelurahan Panarung, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, seorang Aparatur Sipil Negara bernama Lukmantoro (46) warga Jalan Simpang Panglima Batur ditusuk oleh Nurdin. 

"Pelaku berjumlah dua orang satu identitasnya bernama Nurdin sedangkan rekannya yang belum diketahui masih dalam pengejaran pihak Kepolisian," kata Kapolsek Pahandut AKP Roni Wijaya di Palangka Raya, Kamis. 

Roni Wijaya menjelaskan, peristiwa penusukan terhadap seorang ASN yang bekerja di Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di Kantor Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut di kawasan Jalan Wortel.

Berdasarkan kronologi kejadian, pelaku yang diketahui bernama Nurdin menjual tanah milik korban dengan dasar SKT kepada seseorang bernama Rahmah dengan harga Rp200 juta. Sedangkan tanah yang dijual oleh pelaku ke saudara Rahmah ternyata saat ini sudah memiliki sertifikat hak milik (SHM) atas nama Lukmantoro. 

Pada hari itu juga korban sempat bertemu dengan Rahman dan menjelaskan bahwa tanah yang ia beli itu bukan milik pelaku melainkan milik korban yang sudah memiliki sertifikat. 
 
Suasana Kantor Keluruhan Panarung usai peristiwa penusukan terhadap seorang ASN yang bekerja di Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Kamis (19/4/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo). 

Mendangar penjelasan dari korban, Rahman yang merasa tertipu dengan hal tersebut langsung memarahi pelaku. Dengan adanya dua kepemilikan surat tanah tersebut, maka Rahman mengajak korban dan pelaku untuk menyelesaikan permasalahan itu ke kantor Kelurahan Panarung dengan cara mediasi. 

"Diduga karena merasa terpojok dan malu dengan apa yang ia lakukan, secara tiba-tiba pelaku yang diduga tidak terima langsung menusuk korban dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau. Akibatnya korban mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan. Kedua pelaku langsung melarikan diri ketika melihat korban bersimbah darah," kata Roni.

Melihat korban mengalami luka yang cukup parah, pegawai kantor Kelurahan Panarung tersebut langsung melarikan korban ke RS Muhammadiyah Kota Palangka Raya untuk diberikan pertolongan pertama oleh tim medis. 

"Untuk pelaku penusukan, saat ini masih dalam pengejaran, karena identitasnya sudah kami dapatkan," ucap perwira berpangkat balok tiga itu. 

Sementara itu di lokasi kejadian kantor Kelurahan Panarung membersihkan ceceran darah korban yang menempel di lantai. Bahkan warga sempat tidak berani datang ke kelurahan untuk berurusan karena ada terjadi peristiwa tersebut.

Tetapi setelah peristiwa tersebut reda dan aparat kepolisian sempat mendatangi lokasi kejadian, pelayanan di kelurahan setempat kembali dibuka seperti biasanya dan darah yang berceceran langsung di bersihkan oleh pihak kelurahan setempat.Â