Nelayan Kotim minta bantuan kapal, begini respons KKP

id Nelayan kotim minta bantuan kapal,Kementerian kelautan dan perikanan,KKP,Nelayan,Kemaritiman,Dinas perikanan kotim, heriyanto

Nelayan Kotim minta bantuan kapal, begini respons KKP

Nelayan Desa Ujung Pandaran menambat kapal mereka usai melaut. Nelayan setempat berharap dapat bantuan kapal yang lebih besar. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Usulan bantuan kapal untuk nelayan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendapat tanggapan baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga diharapkan bisa segera direalisasikan.

"Sudah ada respons. Mudah-mudahan disetujui sekitar delapan buah kapal. Namun, syarat penerimanya harus kelompok nelayan dalam bentuk koperasi," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Heriyanto, di Sampit, Jumat.

Nelayan di Kotawaringin Timur melalui Dinas Perikanan setempat sudah mengusulkan bantuan sepuluh kapal motor berkapasitas besar, agar bisa menjangkau laut lebih luas untuk mencari ikan.

Mereka berharap dengan jangkauan lebih luas akan mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak.

Nelayan Kotawaringin Timur tersebar pada sejumlah kecamatan di kawasan selatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara. Sebagian besar tinggal di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya.

Saat ini nelayan setempat umumnya menggunakan kapal tradisional berkapasitas kecil, sehingga daya jangkaunya terbatas.

Alat tangkap yang digunakan juga masih sederhana karena keterbatasan modal.

Belum diketahui kapasitas kapal yang kemungkinan akan diberikan pemerintah pusat kepada nelayan Kotawaringin Timur itu.

Nelayan berharap kapasitas kapal 30 GT (gross tonnage) agar bisa lebih optimal digunakan melaut.

Heriyanto optimistis bantuan tersebut disetujui karena nelayan Kotawaringin Timur sudah memenuhi persyaratan, yakni membentuk koperasi nelayan. Koperasi tersebut menjadi syarat mutlak dalam pengajuan bantuan.

Sejak 2016, usulan bantuan kapal diajukan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun belum disetujui. Saat itu yang menjadi kendala adalah belum terbentuk koperasi nelayan, sehingga bantuan tidak bisa diberikan.

"Mudah-mudahan kali ini disetujui dan segera direalisasikan. Biasanya sebelum disalurkan, akan ada tim dari pemerintah pusat melakukan survei ke lapangan untuk memverifikasi," kata Heriyanto.

Saat ini ada lebih dari 2.000 kepala keluarga nelayan di Kotawaringin Timur, terkonsentrasi di kawasan selatan yang meliputi empat kecamatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur juga akan meningkatkan infrastruktur di kawasan sentra perikanan Sijura di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Pengembangan sentra perikanan dijalankan pemerintah pusat melalui Program Seribu Kampung Nelayan atau Sekaya Maritim.

Sentra Perikanan Terpadu Sijura di Desa Sei Ijum Raya ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dengan zona inti Sei Ijum Raya berbasis desa wisata.

Sentra Perikanan Terpadu Sijura diharapkan mampu meningkatkan sektor perikanan. Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas yang dibangun pemerintah pusat pada 2015 lalu, seperti Balai Pendidikan Pelatihan Sekaya Maritim, sentra pengolahan hasil perikanan dan jalan utama.

Pada tahun yang sama, pemerintah kabupaten juga membangun pasar ikan dan pabrik es skala kecil.