DKPP optimistis produksi padi Seruyan meningkat, ini alasannya

id dkpp seruyan,sugian noor,padi

DKPP optimistis produksi padi Seruyan meningkat, ini alasannya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Sugian Noor saat memonitor kegiatan cetak sawah di Desa Sebabi, Kecamatan Batu Ampar. (Istimewa)

Kuala Pembuang, Kalteng 23/4 (Antara) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, optimistis produksi padi di daerah itu akan meningkat pada 2018 dibanding 2017.

"Kita optimistis produksi padi di Seruyan pada 2018 ini akan mengalami peningkatan," kata Kepala DKPP Seruyan, Sugian Noor di Kuala Pembuang, Senin.

Ia mengungkapkan, keyakinan peningkatan produksi padi di "Bumi Gawi Hatantiring" dapat diwujudkan karena DKPP telah menerima bantuan excavator dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng untuk membantu petani membuka lahan tanpa bakar.

"Kita juga mengupayakan bantuan excavator dari Kementerian Pertanian (Kementan) serta aspirasi DPR RI Dapil Kalteng," katanya.

Selain itu DKPP juga sudah menjalankan program optimalisasi lahan pertanian melalui kegiatan cabut tunggul yang sudah terealisasi seluas 20 hektare pada lahan Kelompok Tani Itah Pandohop di Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu.

"Ini juga sebagai salah satu solusi bagi petani ladang yang kesulitan membuka lahan karena adanya larangan membakar lahan. Harapannya ke depan realisasi produksi, luas tanam, dan luas panen dapat terus meningkat," katanya.

Ia menyebutkan, realisasi produksi padi Seruyan 2017 sebesar 18.382 ton atau turun 4.714 ton dibandingkan tahun 2016 sebanyak 23.096 ton.

Salah satu penyebab turun produksi padi Seruyan karena adanya larangan membakar lahan, dan penurunan produksi yang cukup signifikan terjadi untuk padi ladang yang berasal dari empat kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Tengah, Batu Ampar, Seruyan Hulu, dan Kecamatan Suling Tambun.

Berdasarkan data DKPP Seruyan, produksi padi Seruyan Tengah pada 2016 sebanyak 4.461 ton, namun 2017 turun menjadi 1.273 ton, dan produksi padi Batu Ampar sebelumnya 1.568 ton turun menjadi 470 ton.

"Kemudian, Seruyan Hulu yang sebelumnya merealisasikan produksi padi sebanyak 6.281 ton turun pada 2017 menjadi 1.345 ton, Suling Tambun yang sebelumnya produksi padi mencapai 3.718 ton turun jadi 1.248 ton," katanya.

Ia menambahkan, selain realisasi produksi, luas tanam 2017 di Seruyan juga menurun dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 8.681 hektare turun jadi 5.708 hektare. Penurunan luas tanam ini juga berdampak pada penurunan luas panen 2017, dari sebelumnya 8.206 hektare menjadi 5.126 hektare.

"Namun dengan adanya berbagai upaya serta program bantuan pemerintah, kita optimistis produksi pertanian di Seruyan akan kembali meningkat," katanya.