22 petani jahe merah ikuti pelatihan peningkatan produksi

id jahe merah, petani kahe merah gumas,distan gumas

22 petani jahe merah ikuti pelatihan peningkatan produksi

Kepala DPKP Kabupaten Gumas Kardinal memberikan arahan kepada kelompok tani yang akan mengikuti pelatihan lapangan jahe merah tingkat Kabupaten Gumas Tahun 2018, di Aula DPKP, Rabu (25/4) pagi. (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) - Untuk meningkatkan produksi jahe merah, sekitar 22 petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) di Gunung Mas (Gumas), mengikuti pelatihan lapangan petani jahe merah di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Kabupaten Gumas pada Rabu (25/4/18).

Kepala DPKP Kabupaten Gumas, Kardinal mengatakan, kebutuhan akan tanaman jahe merah di Kabupaten Gumas saat ini, cukup tinggi. Untuk itu, diperlukan peningkatan produksi jahe merah yang diarahkan pada pengembangan tanaman herbal tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan pelatihan lapangan petani jahe merah.

"Melalui pelatihan ini, akan menambah wawasan dan keterampilan petani dalam penanganan budidaya jahe merah, dan untuk menjamin ketersediaan tanaman obat-obatan (tanaman biofarmaka) di daerah ini," katanya.

Menurutnya, budidaya jahe merah merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi dengan biaya produksi murah, dan bisa dibudidayakan di lahan terlantar, pekarangan rumah atau dengan sistem polibag. Hanya saja, untuk meningkatkan produksi tanaman tersebut, ada beberapa tantangan utama yang dihadapi.

"Seperti rendahnya minat petani, terbatasnya modal, dan sulitnya akses pemasaran hasil. Hal inilah yang akan kita atasi secara bersama-sama," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan selalu mendukung pengembangan jahe merah yang dilakukan poktan. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan memberikan upah pembersihan lahan, pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan. Sedangkan untuk sarana produksi, diberikan bibit jahe, pupuk kandang, kapur pertanian dan obat-obatan.

"Dengan bantuan ini, kita berharap para poktan jahe merah dapat lebih bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan, dan memberikan dampak positif bagi pengembangan pertanian holtikultura khususnya tanaman obat-obatan di daerah ini," tandasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Yermiadi mengatakan, sasaran tanam jahe merah di Kabupaten Gumas pada tahun 2018 seluas 10 hektare, dengan hasil produksi mencapai 60 ton.

Budidaya tanaman ini terbagi di beberapa kecamatan, yakni Kurun seluas dua hektare, Tewah dua hektare, Rungan satu hektare, Miri Manasa satu hektare, Mihing Raya dua hektare, dan Sepang dua hektare.

"Untuk mencapai target tersebut, kita pun melakukan berbagai upaya, seperti peningkatan produktivitas maupun peningkatan luas tanam," demikian Yermiadi.