Polemik PSSI Kotim diselesaikan melalui pemungutan suara, ini hasilnya

id Polemik PSSI Kotim diselesaikan melalui pemungutan suara,PSSI Kotim,Sepak bola

Polemik PSSI Kotim diselesaikan melalui pemungutan suara, ini hasilnya

Wakil Sekretaris KONI Kotim memberi paparan saat rapat konsolidasi penyelasaian polemik kepengurusan PSSI Kotim, Senin (30/4/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Polemik kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diselesaikan melalui pemungutan suara oleh seluruh perwakilan klub yang resmi terdaftar.

"Hasil rapat sore tadi menghasilkan putusan bahwa kepengurusan yang ada dilanjutkan sampai akhir masa jabatan. Juga ada poin-poin lain yang harus dilaksanakan. Ini keputusan yang diambil melalui mekanisme sesuai aturan," kata Wakil Sekretaris KONI Kotim, Raihansyah di Sampit, Senin.

Polemik kepengurusan PSSI Kotawaringin Timur terjadi setelah berakhirnya masa kepengurusan sebelumnya pada tahun 2016 lalu. Sejak saat itu, PSSI Kotawaringin Timur vakum sehingga praktis berbagai event rutin tidak berjalan lancar.

Baca juga: Waduh! Kepengurusan PSSI Kotim diduga ilegal

Kondisi ini membuat Kotawaringin Timur juga terancam tidak bisa mengikuti cabang olahraga sepak bola pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018 yang akan digelar Oktober nanti di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. KONI Kotawaringin Timur kemudian berkonsultasi dengan KONI dan Pengurus Provinsi PSSI Kalimantan Tengah.

Hasilnya, atas rekomendasi KONI Kotawaringin Timur, dikeluarkan surat keputusan pengurus cabang olahraga yang menunjuk Muhammad Ali Natadilaga sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten PSSI Kotawaringin Timur. Masa tugas Ali sampai dilaksanakannya Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) PSSI Kotawaringin Timur yang pelaksanaannya usai event Porprov Kalimantan Tengah.

Namun seiring berjalannya waktu, keputusan itu diprotes sejumlah pihak. KONI Kalimantan Tengah kemudian memerintahkan KONI Kotawaringin Timur memfasilitasi penyelesaian polemik internal tersebut.

Baca juga: Gara-Gara Vakum, KONI Dorong PSSI Kotim Bentuk Pengurusan Baru

Rapat dihadiri 19 pemilik klub yang memiliki hak suara dan sejumlah pengurus KONI Kotawaringin Timur. Mereka merupakan klub-klub yang berasal dari divisi I dan divisi II.

Ada tiga opsi yang ditawarkan KONI sebagai solusi permasalah tersebut. Hasil pemungutan suara, sebagian besar pemilik suara memilih opsi ke tiga yakni sebanyak sembilan orang, opsi ke dua ada satu orang dan opsi pertama sebanyak tujuh orang, sisanya tidak menentukan pilihan.

Opsi ke tiga yang menjadi keputusan akhir karena dipilih sebagian besar peserta, berbunyi bahwa mendukung kepengurusan Asosiasi Kabupaten PSSI Kotawaringin Timur yang ada saat ini sampai berakhirnya masa kepengurusan, sesuai surat keputusan Pengurus Provinsi PSSI Kalimantan Tengah.

Namun ada catatan yang harus dilaksanakan dalam opsi tersebut, yaitu mengadakan rapat internal untuk menyusun seksi-seksi dalam kepengurusan sesuai kebutuhan dan statuta PSSI. Selain itu, pengurus wajib merangkul semua kalangan demi kemajuan persepakbolaan Kotawaringin Timur dengan cara duduk bersama, serta tidak ada lagi protes dan komentar di media sosial maupun media massa atas hasil tersebut.

"Pengambilan keputusan tadi sudah sangat demokratis dan sesuai dengan aturan serta telah memenuhi kuorum. Kami berharap kini semua berkomitmen untuk kembali bersatu dan bersama-sama membesarkan olahraga sepak bola Kotawaringin Timur. Waktu kita untuk persiapan Porprov sudah tidak banyak lagi," kata Raihansyah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Najmi Fuadi menyambut positif tercapainya penyelesaian polemik internal PSSI Kotawaringin Timur. Dia meminta semua bersatu untuk mendukung dan membesarkan olahraga ini agar mampu menorehkan prestasi membanggakan.

"Sekarang jangan ada lagi yang protes. Ini sudah menjadi keputusan bersama. Semua harus berlapang dada dan segera kembali memperkuat kekompakan dan kebersamaan," harap Najmi.

Najmi yakin seluruh insan persepakbolaan Kotawaringin Timur mempunyai semangat yang sama dalam mendukung perkembangan olahraga itu. Polemik yang terjadi adalah hal biasa dalam sebuah organisasi dan jangan sampai dijadikan pemecah persatuan dan penghambat kemajuan.