Banjir di Kalteng terkendali dan tinggi air cenderung turun

id bpbd kalteng, darliansjah,banjir di barut

Banjir di Kalteng terkendali dan tinggi air cenderung turun

Petugas BPBD Barito Utara melakukan pemantauan di Desa Butong Kecamatan Teweh Selatan yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Barito, Sabtu (28/04/18). (Foto BPBD Barut)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Darliansjah menyebut terjadinya banjir di sejumlah wilayah di provinsi ini masih terkendali dan tinggi air cenderung turun.

Pemerintah Provinsi bersama Kabupaten/Kota banjir telah mendirikan posko untuk memberikan pelayanan kesehatan dan lainnya kepada masyarakat yang rumahnya kebanjiran, kata Darliansjah di Palangka Raya, Selasa.

"Kalau untuk Kota Palangka Raya, statusnya masih siaga darurat banjir. Apabila dalam tiga hari ke depan banjir masih bertahan atau justru mengalami kenaikan, baru Pemerintah Kota akan menetapkan status tanggap darurat banjir," tambahnya.

Berbagai langkah untuk menangani banjir telah dilakukan BPBD Kalteng yakni meningkatkan koordinasi sekaligus adanya dukungan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) provinsi ke Kabupaten/Kota yang mengalami banjir.

Misal, kata Darliansjah, pihak Dinas Kesehatan Provinsi membantu Dinkes Kabupaten/Kota dalam penyediaan obat, Dinas Sosial Provinsi membantu menyediakan beras, BPBD Provinsi membantu peralatan evakuasi, dan SOPD lainnya juga sama.

"Sejauh ini kita belum ada melakukan evakuasi besar-besaran terhadap masyarakat yang mengalami kebanjiran. Jika pun ada yang dievakuasi akibat banjir, tergantung situasi orang dan tempat tinggalnya. Tapi, sejauh ini banjir di Kalteng masih terkendali," kata Darliansjah.

Banjir di Provinsi Kalteng terjadi di sejumlah wilayah di antaranya Kota Palangka Raya, Kabupaten Barito Utara, dan Pulang Pisau. Meski terkendali dan tidak ada menimbulkan korban jiwa, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya ada meliburkan beberapa sekolah.