Sampit (Antaranews Kalteng) - Buku karya penulis lokal Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disambut antusias masyarakat karena dinilai makin variatif sehingga memperkaya pilihan bacaan, khususnya bagi generasi muda.
"Awalnya saya hobi menulis cerita pendek di koran, kemudian terpikir untuk membukukannya. Tadinya ragu juga, tapi ternyata sambutan masyarakat cukup bagus. Malah saya didukung pemerintah daerah," kata Nafiri Rakhmatullah, seorang penulis buku di Sampit, Jumat.
Nama Nafiri makin dikenal pecinta buku di Kotawaringin Timur. Tidak semata karena latar belakangnya sebagai jurnalis, tetapi juga karena bukunya yang makin banyak dicari masyarakat.
Nafiri memilih menyalurkan kesenangannya menulis buku cerita bergenre horor. Ini sesuai dengan hobinya membaca buku dan menonton film horor.
Dalam buku-bukunya, Nafiri mengangkat cerita horor yang disebutnya khas Kalimantan Tengah. Meski imajinatif, namun dasar cerita umumnya merupakan cerita-cerita kejadian horor yang beredar di masyarakat, kemudian digarap dan dikembangkan dengan gaya penulisan ala novel.
Nafiri mulai serius menulis cerita-cerita horor sejak 2015 lalu. Di sela kesibukannya yang sering diburu `dead line` pengiriman berita ke redaksi tempatnya bekerja, Nafiri menyempatkan waktunya menggarap sedikit demi sedikit buku cerita horor.
Sudah ada tiga judul buku cerita horor yang dicetak, di antaranya yang banyak diminati yakni berjudul `Teror Sandah` dan `Makhluk Haus Darah dari Pulau Hanibung`. Minat masyarakat cukup tinggi, namun karena terkendala modal, cetaknya terbatas dan prosesnya cukup lama.
Keuletan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Kini Nafiri tidak terlalu risau lagi masalah biaya percetakan karena kini dia dibantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mencetak buku-buku cerita horor miliknya.
"Alhamdulillah sekarang sudah dibantu pemerintah daerah. Makanya sekarang saya makin bersemangat membuat buku edisi berikutnya, apalagi permintaannya memang cukup meningkat," kata Nafiri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman mengatakan, dukungan pihaknya merupakan bentuk apresiasi terhadap penulis-penulis lokal. Apalagi, karya yang dihasilkan juga mengangkat masalah daerah.
"Ide-ide seperti ini harus kita dukung karena dampaknya juga positif terhadap daerah. Bukunya bagus dan menghibur, serta dari sisi lokalitasnya juga bagus untuk mengenalkan nama daerah," kata Fajrurrahman.
Sementara itu, Nafiri mengaku cukup kewalahan karena peminat bukunya cukup banyak. Untuk cetakan berikutnya, dia berharap bisa lebih banyak karena permintaan meningkat dan sebagian sudah memesan untuk edisi selanjutnya.
Berita Terkait
Buku tentang The Beatles hadir jelang peluncuran ulang film 'Let It Be'
Rabu, 17 April 2024 13:13 Wib
Kemenag hadirkan buku panduan baca Al Quran Braille
Senin, 1 April 2024 14:49 Wib
Fadli Zon merilis buku dan situs web filateli
Minggu, 31 Maret 2024 16:51 Wib
Disarpustaka Kapuas tambah ribuan buku bacaan
Jumat, 29 Maret 2024 10:56 Wib
Disarputaka Kapuas tambah ribuan buku bacaan
Minggu, 24 Maret 2024 22:13 Wib
Ini kisah di balik hadiah buku komik langka milim Zayn Malik
Jumat, 15 Maret 2024 9:02 Wib
Wartawan istana tulis buku kisah liputan sejak Presiden Soeharto hingga Jokowi
Jumat, 8 Maret 2024 14:21 Wib
Berikut 5 Manfaat Buku Bacaan Literasi untuk Kecerdasan Anak
Minggu, 3 Maret 2024 20:18 Wib