Pertumbuhan ekonomi triwulan I Kalteng merosot tajam

id pertumbuhan ekonomi kalteng, pertumbuhan ekonomi, BPS kalteng

Pertumbuhan ekonomi triwulan I Kalteng merosot tajam

Kabid Nerwilis BPS Kalteng, Maria Wahyu Utami (tiga dari kiri) memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan I 2018, Palangka Raya, Senin (7/5/18). (Foto Antara Kalteng/Jaya WM)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah triwulan I tahun 2018 sekitar 4,62 persen, merosot tajam dibandingkan triwulan I tahun 2017 yang mencapai 9,49 persen.

Perekonomian ekonomi provinsi triwulan I tahun 2018 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar berlaku mencapai Rp33.918,1 miliar dan atas dasar konstan 2010 mencapai Rp23.368,1 miliar, kata Kabid Nerwilis BPS Kalteng, Maria Wahyu Utami, saat press rilis di Palangka Raya, Senin.

"Ekonomi Kalteng triwulan I 2018 terhadap triwulan I 2018 (year on year) tumbuh 4,62 persen," ucapnya.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai kategori pengadaan listrik dan gas 9,97 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran, diikuti perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 9,51 persen dan kontruksi sebesar 8,79 persen.

Sedangkan struktur perekonomian Kalteng triwulan I 2018 didominasi oleh tiga kategori utama yakni pertanian, kehutanan dan perikanan 20,53 persen, industri pengolahan 16,21 persen, dan perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 12,43 persen.

"Penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan I 2018 (year on year) yakni perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor menjadi sumber pertumbuhan tertinggi 1,04 persen, diikuti pengolahan sebesar 0,90 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan 0,74 persen," kata Utami.

Kabid BPS Kalteng ini mengatakan ekonomi provinsi ini di triwulan I tahun 2018 tumbuh 2,31 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q). Pertumbuhan tertinggi dicapai kategori transportasi dan pergudangan sebesar 18,96 persen.

Sedangkan kategori kontruksi -8,50 persen, jasa keuangan 0,44 persen, real estate -1,98 persen, serta administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib -9,05 persen.

"Dari sisi pengeluara, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor yang tumbuh 8,98 persen, sedangkan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) dan PMTB mengalami kontraksi," kata Utami.