Baru lima desa di Gumas cairkan dana desa dan ADD

id dpmd gumas, yulius agau,dana desa,add

Baru lima desa di Gumas cairkan dana desa dan ADD

Ilustrasi - ALokasi Dana Desa. (Istimewa)

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) – Di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, baru tercatat lima desa saja yang melakukan proses pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) pada tahap pertama tahun 2018.

"Padahal sudah melewati triwulan pertama, tapi baru lima desa. Ini sangat kita sayangkan," ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Gumas Yulius Agau kepada Antara Kalteng, Rabu (9/5/18)

Ia mengatakan, lima desa yang telah melakukan pencairan ADD dan DD tahap pertama tersebut di antaranya Desa Tumbang Miwan, Pilang Munduk, Tumbang Tariak, Kecamatan Kurun, Desa Luwuk Tukau dan Tumbang Oroi, Kecamatan Manuhing Raya.

"Ini artinya masih tersisa 108 desa dari 114 desa di Kabupaten Gumas yang belum melakukan pencairan ADD dan DD tahap pertama," katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, syarat pencairan ADD dan DD tahap pertama tidak terlalu sulit. Setiap desa hanya melengkapi syarat utama yakni Peraturan Desa (Perdes) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDed), dan APBDes itu sendiri. Disamping itu, ada syarat administrasi lainnya.

"Tolong kerja sama dari semua desa, karena kita juga dituntut untuk berupaya mempercepat pencairan ADD dan DD tersebut," tandasnya.

Ia manyampaikan, khusus DD yang berasal dari APBN, apabila sampai Juni pencairan tahap pertama tidak kunjung dicairkan, maka dana tersebut akan hangus atau tidak ditransfer oleh pusat.

"Batas waktu pencairan DD tahap pertama hingga Juni. Jika ada desa yang belum mencairkan, maka dana yang berasal dari pusat tersebut akan hangus," tegasnya.

Sementara itu Kabid Kelembagaan, Perkembangan dan Kerjasama Desa DPMD Gumas, Herianto menambahkan, agar pencairan ADD dan DD ini bisa cepat terlaksana, juga harus ada peran aktif dari pendamping desa.

"Setiap pendamping desa harus aktif dalam memfasilitasi, sehingga dana tersebut segera cair, dan berdampak pada pembangunan desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa," demikian Herianto.