Jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok di Seruyan bertahan

id harga kebutuhan pokok, seruyan,Harga kebutuhan pokok di Seruyan bertahan

Jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok di Seruyan bertahan

Penjabat Sementara Bupati Seruyan, Leonard S Ampung saat memantau harga dan stok kebutuhan pokok di Pasar Sayur dan Ikan (SAIK) Kuala Pembuang. (Foto Antara Kalteng/Fahrian A)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah masih normal atau bertahan menjelang memasuki bulan Ramadhan 1439 Hijriah.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Sayur dan Ikan Kuala Pembuang, Sumiati (46) di Kuala Pembuang, Rabu mengatakan, sejauh ini berbagai kebutuhan pokok masih normal.

"Kalaupun ada kenaikan, tapi naiknya tidak terlalu tinggi," katanya

Sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional seperti gula Rp13.000 per kilogram, telur ayam berkisar Rp45.000-Rp46.000 per sap atau per 30 butir. Kemudian harga bawang putih dan bawang merah berkisar Rp30.000-Rp40.000 per kilogram.

"Kemudian, harga berbagai jenis beras juga masih stabil, yakni berkisar Rp9.000-Rp14.000 per kilogram," katanya.

Menurutnya, meski jenis beras beragam, namun masyarakat cenderung menyukai beras campuran antara beras lokal yakni siam epang dengan beras Jawa sehingga menghasilkan nasi yang tidak keras dan tidak pulen untuk dikonsumsi.

"Biasanya pembeli lebih suka beras ini, dan harganya juga tidak terlalu mahal yakni Rp12.000 per kilogram," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah Seruyan, Laosma Purba mengatakan, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional masih stabil karena pasokan atau stok cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Meski demikian kita tetap mengintensifkan pengawasan untuk memastikan harga jual berbagai kebutuhan masyarakat tetap stabil," katanya.

Ia menjelaskan, pemantauan harga sembako tersebut lakukan rutin setiap hari, lalu hasil pemantauan harga ditampilkan pada papan pengumuman harga yang sudah dipasang di pasar sehingga masyarakat bisa melihat langsung harga kebutuhan pokok yang dijual oleh pedagang.

"Ini untuk menghindari disparitas harga yang mencolok antara pasar satu dengan yang lain," katanya.

Ia menambahkan, pemantauan harga rutin dilakukan petugas Diskoperindag untuk menjamin ketersediaan bahan pokok dan mencegah terjadinya penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan serta lonjakan harga di pasaran.

Petugas Diskoperindag yang turun untuk melakukan pengawasan akan mengidentifikasi semua persoalan yang terkait dengan harga kebutuhan pokok. Jika terjadi kenaikan harga maka petugas akan mencari tahu penyebabnya dan selanjutnya membuat laporan.

"Apabila sewaktu-waktu terjadi kenaikan harga tinggi, maka dari laporan petugas maka kita bisa mengetahui penyebab dan langkah yang harus ditempuh untuk menstabilkan harga, seperti melakukan operasi pasar," katanya.