Petani bingung ratusan hektare sawah di Kotim gagal panen

id Petani bingung ratusan hektare sawah di Kotim gagal panen,DPR RI,Komisi VI,Gagal panen,Hamdhani

Petani bingung ratusan hektare sawah di Kotim gagal panen

Petani Desa Parebok Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotim berfoto bersama anggota Komisi VI DPR RI, Hamdhani usai pertemuan. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Sebagian petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, khususnya di Desa Parebok Kecamatan Teluk Sampit, sedang bersedih karena ratusan hektare sawah mereka gagal panen akibat serangan hama.

"Kami bingung karena tidak tahu apa jenis penyakitnya kali ini. Kami mencoba menggunakan obat anti hama, tidak juga berhasil. Kerugian petani lumayan besar akibat gagal panen ini," kata Kepala Desa Parebok, Agus Salim, Minggu.

Serangan penyakit tersebut cukup membuat petani terpukul. Mereka sudah berharap akan mendapat hasil yang lumayan pada musim tanam kali ini, namun ternyata sebagian malah gagal panen.

Warga sempat mendatangkan petugas yang memahami masalah hama. Disebutkan, ada enam jenis penyakit yang menyerang padi-padi tersebut, namun petani setempat menyebutnya dengan nama penyakit kuning karena padi yang terkena hama penyakit itu menjadi kuning dan rusak.

Agus Salim menyebutkan, dari sekitar 1.300 hektare lahan potensial di desa itu, ada sekitar 1000 hektare yang ditanami padi. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 50 persen di antaranya gagal panen akibat serangan hama penyakit.

Minimnya pengetahuan membuat petani tidak bisa mengatasi penyakit padi tersebut. Obat-obatan yang mereka gunakan pun akhirnya sia-sia karena tidak mampu menyelamatkan ratusan hektare padi itu.

"Ini gagal panen terbesar yang dialami petani di desa kami. Padi yang bisa dipanen pun kurang maksimal. Biasanya satu hektare menghasilkan sekitar tiga ton, sekarang merosot hanya mampu dapat satu ton gabah," ujar Agus Salim.

Keluhan itu juga mereka sampaikan kepada anggota Komisi VI DPR RI, Hamdhani yang langsung datang mengunjungi mereka. Petani berharap pemerintah membantu mencarikan solusi masalah ini.

Menanggapi itu, Hamdhani menyampaikan keprihatinannya atas kejadian itu. Masalah ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Pemerintah daerah harus mengevaluasi kejadian ini untuk mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak terulang. Peran penyuluh pertanian harus dioptimalkan untuk mendampingi petani sehingga tindakan bisa dilakukan dengan cepat jika terjadi serangan hama penyakit," kata Hamdhani.

Politikus daerah pemilihan Kalimantan Tengah ini berharap diupayakan ada bantuan untuk petani. Dalam kejadian seperti itu, petani sangat membutuhkan dukungan pemerintah agar mereka bisa kembali bangkit.

Hamdhani menilai, Kotawaringin Timur sangat potensial untuk terus mengembangkan sektor pertanian. Karena itulah, selama ini dia banyak menyalurkan berbagai jenis bantuan kepada petani di kabupaten ini agar terus berkembang sehingga bisa meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.