Pemasangan kabel MVTIC di Muara Teweh tak optimal, ini alasannya

id PLN Muara teweh,kabel MVTIC

Pemasangan kabel MVTIC di Muara Teweh tak optimal, ini alasannya

Manajer PLN Rayon Muara Teweh Permono Gunawan. (Foto Antara Kalteng)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemasangan kabel listrik sejenis kabel bungkus (MVTIC) yang tahan terhadap gangguan ranting pohon, binatang liar, kera, ular dan lainnya di wilayah Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tidak optimal.

"Sampai pertengahan bulan Mei 2018 ini pemasangan baru mencapai 30 persen, padahal ditargetkan paling lambat sebelum bulan Ramadhan sudah tuntas," kata Manajer PLN Rayon Muara Teweh, Permono Gunawan di Muara Teweh, Senin.

Menurut Gunawan, pemasangan kabel ini sudah dilakukan sejak pertengahan Maret 2018 dengan diberlakukan pemadaman siang hari yang dijadwalkan setiap hari Sabtu dan Minggu.

Namun karena sering batalnya pemadaman dengan berbagai pertimbangan diantaranya pada hari jadwal pemadaman bersamaan dengan hari libur (tanggal merah) dan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sehingga terpaksa pemadaman dibatalkan.

"Karena pekerjaan belum selesai sehingga pemasangan kabel tersebut akan dilanjutkan kembali setelah Lebaran," katanya.

Gunawan menjelaskan, pemasangan kabel ini cukup vital karena selama ini dengan kabel listrik biasa sering terjadi gangguan yang mengakibatkan listrik padam, dengan kabel MVTIC ini dapat meminimalisir gangguan listrik akibat alam.

Rencananya pemasangan kabel baru ini sepanjang 17 kilometer dari Gardu Induk Muara Teweh di Kilometer 14 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu sampai kantor layanan PLN di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Muara Teweh.

Kabel ini bentuknya besar tiga buah tapi menyatu dan setiap kabel terbungkus dipasang berada di bawah kabel bertegangan 20 kilovolt.

"Kalau di wilayah Kalteng, di Muara Teweh merupakan daerah pertama yang dipasang kabel ini diperuntukan di daerah rawan gangguan alam," katanya.

Permono mengatakan pemasangan kabel MVTIC ini agar suplai listrik menjadi lebih besar dan penambahan jaringan baru di desa-desa dapat dilayani.Kemudian sistem akan lebih handal karena kabel listrik tersebut merupakan kabel isolasi dan lebih aman jika ada sentuhan pohon maupun binatang.

Pekerjaan pemasangan kabel ini untuk menjaga keandalan suplai listrik apalagi saat ini sudah menggunakan mesin pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dan sudah terinterkoneksi hingga wilayah Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Timur.

PLTMG Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei saat ini beroperasi dengan daya 155 MW dengan ratusan tower jaringan kabel saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dengan daya 150 kilovolt yang dibangun hingga Buntok Kabupaten Barito Selatan dan Tanjung, Kalsel hingga sebagian Kaltim.