Konsumsi meningkat, produsen makanan jangan gunakan bahan berbahaya

id Konsumsi meningkat produsen makanan jangan gunakan bahan berbahaya,Pasar Ramadhan,Pemkab Kotim,Supian Hadi

Konsumsi meningkat, produsen makanan jangan gunakan bahan berbahaya

Pedagang di Pasar Kuliner Ramadhan Sampit sibuk melayani pembeli, Rabu (16/5/2018). Pasar ini sudah dibuka satu hari sebelum bulan puasa. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Produsen makanan dan minuman di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, diingatkan tidak menggunakan bahan berbahaya karena bisa mengancam keselamatan konsumen.

"Pembuat makanan dan minuman jangan memakai pewarna dan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Jangan hanya berpikir keuntungan, tapi juga harus mengutamakan kualitas makanan dan minuman yang dijual serta keselamatan konsumen," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Kamis.

Saat bulan suci Ramadhan seperti sekarang, tingkat konsumsi biasanya meningkat. Masyarakat mengonsumsi berbagai makanan, khususnya kue dan minuman saat berbuka puasa dan santap sahur.

Momen ini tidak disia-siakan pedagang untuk meraup keuntungan dengan menjual banyak makanan. Berbagai cara mereka lakukan untuk menarik minat pembeli seperti menggunakan bahan pewarna dan pengawet buatan.

Puluhan bahkan ratusan pedagang makanan dan minuman musiman, bermunculan di Pasar Kuliner Ramadhan yang didirikan pemerintah daerah maupun swadaya masyarakat. Mereka menjual beragam masakan, kue tradisional dan minuman.

Produsen makanan dan minuman dilarang menggunakan pewarna dan pengawet buatan yang mengandung zat berbahaya. Mereka disarankan menggunakan bahan-bahan alami agar kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya tetap terjaga.

Penggunaan bahan berbahaya pada makanan bisa mengancam keselamatan warga yang mengonsumsinya. Jika itu terbukti sengaja dilakukan, maka bisa menimbulkan dampak hukum bagi pelaku.

"Buat makanan dan minuman menggunakan bahan-bahan yang aman. Kalau konsumen merasa makanan itu enak dan sehat, mereka pasti akan kembali membeli," kata Supian.

Dinas Kesehatan bersama intansi terkait lainnya diminta terus melakukan penyuluhan kepada produsen dan pedagang makanan. Hal itu untuk menjawab kemungkinan masih adanya warga yang tidak memahami bahan-bahan yang berbahaya jika digunakan pada makanan maupun minuman.

Sementara itu, Pasar Kuliner Ramadhan yang dibuka di sejumlah lokasi di Sampit, seperti di Taman Kota dan Jalan Muchran Ali, langsung diserbu pembeli yang ingin menyiapkan makanan berbuka puasa di hari pertama Ramadhan. Masyarakat sangat antusias karena banyak jenis makanan dan minuman yang hanya sering dijual pedagang saat Ramadhan.