DPRD: Integrasi sapi-sawit Kotim agar ditangani serius

id DPRD Kotim,integrasi sapi-sawit kotim,Jainudin Karim

DPRD: Integrasi sapi-sawit Kotim agar ditangani serius

Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jainudin karim. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jainudin Karim mendorong program integrasi ternak sapi-perkebunan kelapa sawit agar ditangani lebih serius lagi oleh pemkab setempat.

"Integrasi sapi-perkebunan sawit merupakan salah satu program pemerintah Kotawaringin Timur dalam pemenuhan kebutuhan dan swasembada daging. Untuk itu program ini butuh penanganan yang lebih serius lagi agar cita-cita pemerintah daerah bisa terwujud," katanya di Sampit, Rabu.

Menurut Jainudin, program integrasi sapi-perkebunan sawit sudah berjalan tiga tahun terakhir, namun belum menunjukan hasil yang memuaskan.

"Saya harap pemerintah daerah mengevaluasi program itu kendala dan kelemahannya di mana," katanya.

Jainudin mengatakan, dari segi potensi areal perkebunan sawit untuk pengembangan sapi sangat mememnuhi syarat karena pada umumnya di areal perkebunan sawit ketersediaan pakan cukup melimpah, baik rumput maupun limbah seperti ampas penggilingan buah sawit.

"Dorongan dari DPRD Kotawaringin Timur sudah sejak tiga tahun lalu. Namun sampai kini belum kelihatan hasilnya," ucapnya.

Jainudin sangat mendukung program pemerintah daerah tersebut, karena areal perkebunan sawit memiliki peluang besar untuk mengembangkan ternak sapi. Selain lahan yang tersedia cukup luas, ketersediaan akan pakan sapi juga melimpah.

Integrasi perkebunan sawit dengan sapi perlu dilakukan karena melalui program itulah rencana swasembada daging bisa tercapai.

"Selain untuk mencapai target rencana swasembada daging, integrasi perkebunan sawit dengan sapi juga untuk menekan harga daging sapi di pasaran yang selama ini terus naik," katanya.

Tingginya harga daging sapi di Kotawaringin Timur berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Sampai sekarang Kotawaringin Timur masih tergantung daerah lain untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, dan harganya menjadi mahal. Namun jika integrasi kebun sawit dengan sapi bisa terlaksana maka harga daging sapi bisa ditekan.

"Banyak cara untuk melaksanakan integrasi sawit dengan sapi. Salah satunya menyinergikan program pemerintah dengan peraturan daerah tentang Corporate Social Responsibility (CSR). Dan, apabila nantinya diperlukan, DPRD siap mendukung membantu pembiayaan dari APBD," demikian Jainudin Karim.