Menjelang Lebaran, waspadai peredaran uang palsu

id uang palsu,lebaran,waspada,ramadhan,DPRD Palangka Raya

Menjelang Lebaran, waspadai peredaran uang palsu

Ilustrasi. (Istimewa)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sugianor mengimbau masyarakat setempat mewaspadai peredaran uang palsu.

"Masyarakat harus semakin waspada karena modus pemalsuan uang yang biasanya marak terjadi di waktu-waktu meningkatnya kesibukan masyarakat melakukan transaksi jual beli," kata Sugianor di Palangka Raya, Kamis.

Terlebih lagi, lanjut dia, sekarang telah memasuki bulan Ramadhan dan semakin mendekati lebaran sehingga tingkat peredaran uang semakin meningkat.

Selain itu juga karena semakin bermunculan tempat dan jasa-jasa penukaran uang tidak resmi yang mana saat seperti itu modus pemalsuan uang lebih marak dilakukan.

"Kita harus bisa membedakan karakteristik uang asli dan palsu dengan melakukan 3D. Khusus masyarakat yang membutuhkan jasa penukaran uang pecahan sebaiknya dilakukan di tempat resmi seperti bank," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini terkait kewaspadaan dan antisipasi peredaran uang palsu di wilayah Kota Palangka Raya.

"Menukarkan uang di tempat resmi berarti berupaya mengantisipasi peredaran uang palsu. Saat transaksi pun juga harus lebih teliti karena belanja ialah salah satu modus peredaran uang palsu," katanya.

Sementara itu, saat ini pihak Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Tengah menyiapkan uang tunai senilai Rp3,4 triliun untuk memenuhi keperluan transaksi sejak menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

Uang tunai senilai Rp3,4 triliun tersebut didistribusikan kepada sektor perbankan, kas titipan dan kas keliling dan penyedia jasa penukaran uang yang ada di Kalimantan Tengah.

Untuk perbankkan pihak Bank Indonesia menyalurkan uang tunai sebanyak Rp1,21 triliun, kas titipan sebanyak Rp2,16 triliun dan kas keliling dan penukaran Rp8,25 miliar.

Jumlah uang tunai yang disiapkan pada periode 2018 ini meningkat 17 persen dibanding periode yang sama pada 2017.

Bank Indonesia pun meminta pihak perbankkan di Kalteng menyiapkan satu loket khusus untuk proses penukaran uang. Selain itu juga memasang pemberitahuan khusus untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan penukaran uang.